Bursa Saham Asia kompak menapaki jalur penguatan. Pada pukul 12.50 WIB siang hari, TW Weighted Index (Taiwan), Hang Seng (Hong Kong), SETI (Thailand), KOSPI (Korea Selatan), CSI 300 (China), Shenzhen Comp. (China), Shanghai Composite (China), NIKKEI 225 (Tokyo), SENSEX (India), KLCI (Malaysia), Straits Times (Singapura), dan TOPIX (Jepang) yang berhasil menguat masing-masing 2,13%, 1,68%, 1,02%, 1,01%, 0,98%, 0,97%, 0,81%, 0,59%, 0,38%, 0,33%, 0,28%, dan 0,11%.
Jadi, IHSG berhasil menempati penguatan tertinggi ketiga di deretan Bursa Asia.
Bursa Saham Asia mendapati katalis positif setelah sinyal Jerome Powell menggema dalam pertemuan Simposium ekonomi tahunan Federal Reserve (The Fed) Bank of Kansas City di Jackson Hole, Wyoming.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengisyaratkan Bank Sentral AS kemungkinan akan memangkas suku bunga acuan pada September, setelah mempertahankan suku bunga acuannya selama delapan bulan pertama tahun ini.
Powell menyoroti “Pergeseran keseimbangan risiko,” yang “Mungkin memerlukan penyesuaian sikap kebijakan kami.”
Dalam pidatonya di simposium Jackson Hole, Jumat lalu, Powell menegaskan Bank Sentral tidak perlu menunggu data inflasi yang sempurna untuk mulai melonggarkan kebijakan, terutama ketika pasar tenaga kerja menunjukkan tanda–tanda pelemahan.
Dengan sinyal tersebut, ekspektasi pelaku pasar peluang The Fed menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya terus-menerus menguat hingga mencapai probabilitas 87,3%.
“Pasar mungkin berekspektasi, entah benar atau salah, fundamental makro ekonomi akan membaik,” kata Homin Lee, Senior Macro Strategist di Lombard Odier Ltd, Singapura, seperti yang diwartakan Bloomberg News.
Pasar meyakini suku bunga acuan akan turun dalam rapat The Feed bulan depan. Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4 – 4,25% dalam rapat September mencapai 87,3%.
Euforia pasar makin terlihat kala peluang suku bunga acuan bertahan di 4,25 – 4,5% menurun. Siang hari ini angkanya hanya 12,7%, susut nilainya dari pekan lalu
(fad)






























