Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalender Jawa masih menjadi pedoman penting bagi masyarakat di Pulau Jawa, bukan hanya untuk menentukan kegiatan sehari-hari, tetapi juga dalam menjalankan adat, tradisi, hingga perhitungan hari baik. Dalam konteks budaya, kalender ini berfungsi sebagai penghubung antara nilai spiritual, sosial, serta kehidupan modern.

Bulan September 2025 memiliki keistimewaan tersendiri. Berdasarkan perhitungan kalender resmi dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia, bulan ini bertepatan dengan bulan Rabiul Awal hingga Rabiul Akhir 1447 Hijriah. Momentum spiritual yang paling menonjol di bulan ini adalah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada Jumat Kliwon, 5 September 2025 atau 12 Rabiul Awal 1447 H.

Tradisi ini selalu menjadi momen reflektif bagi umat Islam, sekaligus hari libur nasional yang sarat makna religius. Lebih jauh lagi, kalender Jawa di bulan ini juga memperlihatkan bagaimana kearifan lokal tetap berjalan berdampingan dengan perhitungan kalender Hijriah dan kalender Masehi.

Kalender Jawa Sebagai Penuntun Kehidupan

Kalender Jawa dikenal memiliki struktur yang khas. Tidak hanya terdiri atas nama-nama hari seperti Senin hingga Minggu, tetapi juga dibarengi dengan siklus pasaran: Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Kombinasi ini menghasilkan sistem penanggalan yang berbeda dengan kalender pada umumnya.

Bagi masyarakat Jawa, kalender ini berperan penting untuk menentukan kegiatan adat. Misalnya, pemilihan hari baik untuk pernikahan, khitanan, pindahan rumah, hingga upacara adat tertentu. Bahkan, dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang masih memperhatikan kecocokan hari berdasarkan kalender Jawa.