Bloomberg Technoz, Yogyakarta - Bank Indonesia (BI) meyakini kinerja ekspor Indonesia sepanjang semester II 2025 masih akan tetap tumbuh positif, seiring adanya kepastian penurunan kesepakatan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juli Budi Winantya mengatakan kepastian tersebut semakin membuka peluang ekspansi ekspor komoditas dalam negeri ke negara mitra dagang, seperti Uni Eropa dan China yang turut mendapat penurunan tarif.

"Ekspor akan lebih baik karena tarif kita relatif lebih rendah dari sebelumnya. Negara mitra dagang kita seperti Tiongkok, Eropa juga lebih rendah. Ini kita harapkan dapat mendukung ekspor," ujar Juli di sela diskusi bersama wartawan di Yogyakarta, Jumat (22/8/2025).

Dengan optimisme tersebut, Juli juga meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini dapat mampu mencapai titik tengah di atas dalam kisaran 4,6 hingga 5,4%. Tak berbeda jauh, proyeksi tersebut juga akan didorong oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor yang menjadi penopang terbesar pertumbuhan.

Hanya saja, dalam jangka pendek, Juli masih menggarisbawahi jika kondisi perekonomian global masih dihantui ketidakpastian dalam jangka pendek.