Logo Bloomberg Technoz

Selain itu penyaluran juga akan dilakukan ke Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, jajaran pemerintah daerah dan pemerintah lainnya termasuk TNI-Polri, Jajaran BUMN melalui outlet-outlet BUMN yang berjumlah 4 ribu outlet.

Selain itu, Bulog juga melibatkan koperasi-koperasi khususnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di masing-masing pemerintah daerah, Rumah Pangan Kita (RPK) Binaan Bulog, dan swalayan toko modern seperti minimarket.

“Khusus untuk grosir tidak diijinkan, karena indikasinya mengarah ke upaya oplosan” katanya.

Sebelumnya, Rizal juga menyebut jika PT Pegadaian dapat menjual beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan agar pendistribusian beras SPHP lebih masif di setiap wilayah. 

Target, Sasaran dan Harga

Rizal menyebut jika konsumen dapat membeli beras SPHP sebanyak 2 kemasan ukuran 5kg. Untuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar, masyarakat dapat membeli 10 kemasan ukuran 5kg.

Ia mematok harga beras zona 1 keluar gudang sebesar Rp11.000 per kg dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp12.500. Untuk zona 2, harga beras keluar gudang adalah sebesar Rp11.300 per kg dengan HET Rp13.100 per kg dan Zona 3 dengan harga keluar gudang sebesar Rp11.600 per kg dan HET Rp13.500 per kg

Selanjutnya Rizal mengatakan bahwa target penyaluran SPHP di semester II-2025 ini mencapai 1,318 juta ton dan semuanya diwajibkan untuk menggunakan aplikasi klik SPHP. “Supaya terdata detil sehingga tidak ada black market atrau di luar pencatatan sehingga semua detil teratat dengan klik SPHP” tambahnya.

Sebagai pengingat, sebelumnya Rizal pernah mengatakan jika  salah satu hambatan lambatnya penyaluran beras SPHP yakni terkendala penggunaan aplikasi. Dia mengungkapkan sejumlah pedagang atau pengecer kesulitan menggunakan aplikasi tersebut karena tidak terbiasa memakai smartphone.

(ell)

No more pages