Bloomberg Technoz, Jakarta - Dunia tengah berada di tengah gelombang revolusi teknologi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di garis depan perubahan ini adalah kecerdasan buatan (AI), teknologi yang memicu inovasi di hampir semua sektor. Namun, seperti diingatkan oleh Sonita Lontoh dalam IDN-United Diaspora Global Summit 2, AI membawa peluang sekaligus tantangan besar yang harus dihadapi dengan cermat.

“Kita tidak bisa memisahkan AI dari revolusi teknologi yang lebih besar. AI adalah penggeraknya. Tapi seperti semua teknologi, ia datang dengan konsekuensi—baik yang kita rencanakan maupun yang tidak kita duga,” kata Sonita dalam sesi bertajuk "Understanding AI’s Double Edged Nature".

Salah satu peluang terbesar AI adalah kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi. Di sektor industri, AI memungkinkan otomatisasi proses produksi, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kualitas produk. Di sektor jasa keuangan, AI digunakan untuk mendeteksi penipuan, memberikan rekomendasi investasi, dan mempercepat proses pinjaman.

Sonita mencontohkan bagaimana AI membantu sektor kesehatan di negara berkembang. “Dengan analisis data medis yang cepat, AI dapat membantu dokter membuat diagnosis lebih akurat, bahkan di daerah yang kekurangan tenaga medis,” ungkapnya.

AI juga menjadi alat penting dalam mitigasi perubahan iklim. Dengan kemampuan memproses data lingkungan secara masif, AI membantu merancang solusi energi terbarukan dan memprediksi dampak bencana alam.

Tantangan: Etika, Keamanan, dan Ketimpangan