Roblox adalah platform game yang menarik sekitar 85 juta pemain setiap hari. Roblox awalnya populer di kalangan anak-anak namun meluas ke kaum dewasa dan remaja. Fakta ini memunculkan kekhawatiran adanya risiko aktivitas dari predator seksual.
Hindenburg Research menerbitkan laporan tahun lalu dengan menuduh Roblox tidak melakukan cukup banyak hal untuk menghentikan pemangsa anak mengakses platform tersebut. Dalam laporan tegas menuding Roblox tidak memiliki layar pengaman memadai demi mencegah para pedofil masuk.
Di Amerika Serikat (AS), aparat telah mengamankan 20 orang yang dituduh melecehkan dan terlibat aksi penculikan anak-anak saat ditemui via Roblox, menurut data sejak 2018 hingga Oktober 2024, yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Laporan polisi AS, yang diperoleh melalui Undang-Undang Kebebasan Informasi, menunjukkan bahwa para predator membujuk anak-anak untuk mengirimkan foto telanjang dengan menawarkan untuk membayar Robux, mata uang virtual dalam game di Roblox.
Anomali Roblox
Bukan kali pertama game server Roblox menjadi sasaran kritik karena membiarkan grup di dalam server mengkreasikan permainan dengan unsur kekerasan. Kasus terbaru pada bulan April lalu adalah grup “Active Shooter Studios” atau A.S.S. menarik perhatian pengguna Roblox karena mengkreasikan ulang insiden berbagai penembakan massal seperti di Columbine High School hingga Virginia Tech tahun 2007.
Center on Extremism milik Anti-Defamation League (ADL) juga menemukan pembuatan ulang penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru pada 2019. ADL memuat laporan bahwa grup A.S.S. lantas menyebar di berbagai platform seperti Discord, TikTok, hingga YouTube.
Roblox terkadang kesulitan mengawasi konten, dengan sebuah tinjauan yang dilakukan Bloomberg menampilkan kumpulan karakter berada di sebuah sekolah sambil memegang garpu dan meneriakkan frasa “you will not replace us.”
Roblox menyatakan game — yang menampilkan aksi menembaki siswa dengan senjata, sementara karakter lain berperan sebagai polisi menembaki pelaku, hasil kreasi grup A.S.S. — telah dihapus. Meski diketahui muncul permainan penembakan baru tak lama setelahnya sebelum akhirnya telah dihapus.
Atas kritik yang dialamatkan kepada platformnya, juru bicara perusahaan menyatakan bahwa Roblox proaktif memerangi game yang melanggar panduan permainan seperti ujaran kebencian. Perusahaan juga klaim terus meningkatkan praktik moderasi mereka. Roblox juga menampik tudingan Hindenburg Research sebelumnya.
Upaya perlindungan baru dari perusahaan adalah lewat aturan yang melarang anak-anak di bawah 13 tahun untuk mengakses Roblox karena platform ini disetarakan dengan klub atau forum diskusi online hingga berbahaya bagi ABG dan berlaku sejak November 2024. Roblox mengirim email kepada orang tua pada bulan Oktober yang menjelaskan bahwa pengguna di bawah usia 13 tahun akan membutuhkan izin orang tua untuk mengakses fitur obrolan Roblox tertentu.
Roblox juga membatasi akses mereka ke game yang tidak memiliki rating untuk konten. Salah satu kategori video-game yang lebih populer, dengan melibatkan role-playing sebagai polisi atau pembalap mobil, akan tetap dapat diakses. Anak-anak di bawah 9 tahun juga akan membutuhkan izin untuk bermain game dengan kekerasan sedang atau humor kasar, menurut email tersebut.
Wacana Blokir Roblox
Kasus tindak kekerasan yang diduga akibat permainan Roblox menjadi dorongan kepada pengambil kebijakan di Indonesia untuk segera memblokir game ini. Istana mengaku pemerintah telah melakukan evaluasi dan tidak menutup peluang untuk memberi hukuman blokir.
Menurut Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, pemerintah menjamin seluruh platform yang menampilkan kekerasan dan adegan yang tak pantas bagi anak-anak akan ditutup paksa, pungkas Prasetyo. Meski demikian Menkomdigi Meutya Hafid tegaskan Roblox masih dalam pemantauan dan “belum ada rencana [pemblokiran Roblox], sampai nanti kita lihat evaluasi.”
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menjadi pihak yang awal mendukung pelarangan anak-anak bermain game Roblox karena mengandung unsur kekerasan. “Anak ini tidak memahami bahwa yang mereka lihat itu kan sebenarnya sesuatu yang tidak nyata,” dalam pernyataannya 4 Agustus silam.
(far/wep)






























