Universitas Paramadina mengingatkan bahwa kredibilitas BPS adalah modal utama kepercayaan publik. Jika data yang dirilis tidak selaras dengan kenyataan di lapangan, maka bukan hanya publik yang kehilangan pegangan, tetapi juga kebijakan ekonomi nasional akan salah arah.
"Revisi data adalah hal biasa karena ini adalah ranah akademis dan teknokratis. Justru kemauan untuk memperbaiki data akan banyak diapresiasi."
Sebaliknya, jika BPS memutuskan untuk menutup diri, maka statistik telah bergeser dari ranah akademik menjadi ranah politik – suatu realita yang buruk.
Pada dasarnya, Universitas Paramadina menilai peran BPS sebagai pilar penyedia data statistik nasional yang semestinya independen, objektif, dan akurat. Pasalnya, data BPS adalah fondasi kebijakan negara dan menjadi rujukan utama bagi akademisi, dunia usaha, dan publik luas dalam memahami arah dan kondisi perekonomian nasional.
"Integritas data BPS adalah modal utama dalam proses pembangunan."
Universitas Paramadina juga mengajak para ekonom, ilmuwan dan akademisi untuk terus memantau dan menjaga kualitas data BPS di seluruh Indonesia.
(lav)






























