Logo Bloomberg Technoz

CPO Dunia Bisa Guncang Jika RI Larang Ekspor demi Biodiesel B50

Azura Yumna Ramadani Purnama
07 August 2025 10:30

Mesin mengekstrak minyak kelapa sawit dari tandan buah segar di fasilitas pemrosesan./Bloomberg-Ivan Valencia
Mesin mengekstrak minyak kelapa sawit dari tandan buah segar di fasilitas pemrosesan./Bloomberg-Ivan Valencia

Bloomberg Technoz, Jakarta – Ambisi Indonesia mengimplementasikan biodiesel B50 pada 2026 dinilai berpotensi menimbulkan kebijakan larangan ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di Tanah Air. Jika hal itu terjadi, pasar CPO dunia diprediksi mengalami guncangan.

BMI, lengan riset Fitch Solutions bagian dari Fitch Group, memprediksi jika Indonesia menerapkan kebijakan larangan ekspor CPO demi melicinkan pencapaian target mandatori biodiesel yang terus naik dari tahun ke tahun, harga minyak sawit dunia berpotensi terkerek.

Dari sisi suplai, kondisi tersebut dapat diperburuk oleh lambatnya kebijakan penanaman ulang atau replanting kelapa sawit di Tanah Air. Apalagi, terhambatnya replanting bisa menurunkan yield panen sawit Indonesia dalam jangka panjang hingga menyebabkan penurunan produksi CPO Indonesia.


“Kami memperkirakan pasar global akan mengalami guncangan harga minyak sawit yang lebih sering, karena Indonesia kemungkinan akan membatasi ekspor selama panen buruk untuk memenuhi kebutuhan biofuel domestik,” tulis BMI dalam risetnya, dikutip Kamis (7/8/2025).

Cadangan minyak sawit dunia./dok. Bloomberg

Sekadar catatan, Indonesia menyumbang 60% produksi minyak sawit secara global dengan perkiraan volume produksi sebanyak 50 juta metrik ton per tahun, serta merupakan konsumen biodiesel terbesar di kawasan Asia-Pasifik.