Logo Bloomberg Technoz

Tetapi, begitu melihat tren sales BEV yang meledak di pasar global (dimulai dari Tesla dan kemudian diikuti oleh banyak brand China dalam waktu singkat barulah produsen-produsen Jepang ini menurut Yannes berupaya bergerak cepat untuk mengejar ketertinggalannya akibat decision making para pemilik brand di Jepang.

Akan Masuk Ke Pasar BEV Secepatnya 

Yannes memprediksi bahwa produsen-produsen Jepang ini kemungkinan besar akan mulai masuk ke pasar BEV secepatnya untuk mengejar ketertinggalannya tersebut.

“Dalam 1 hingga 2 tahun ke depan, merek-merek Jepang seperti Toyota dan Honda kemungkinan besar akan semakin agresif dalam bermain di pasar BEV. Hal ini didorong oleh tren global yg semakin mengarah ke adopsi kendaraan listrik dan persaingan yg ketat dari merek-merek China” sebut Yannes.

Terlebih Yannes menyebut bahwa saat ini beberapa brand Eropa juga tengah bergerak cepat meski Jepang memiliki keunggulan di sektor otomotif dengan teknologi dan juga merek yang sudah mengakar kuat di Indonesia.

Branding yang sudah kuat ini bisa menjadi senjata mereka dalam memasuki pasar BEV kita, sekaligus merebut kembali segmen pasar terbesar Indonesia di range 200-400 jt rupiah dari penetrasi brand-brand China tersebut.” kata Yannes.

Apalagi, jika merek-merek tersebut mengincar konsumen yang sudah familiar dengan brand Jepang, maka akan lebih mudah pula penetrasi pasar yang bisa dilakukan. Selain itu teknoogi hybrid yang dikembangkan merek-merek jepang bisa menjadi fundamental kuat untuk mengembangkan BEV dalam waktu dekat.

“Tinggal  mampukah Jepang memberikan fitur yang setara dengan produk China dalam range harga yang sama? itu dia PR besarnya” tutup Yannes.

(ell)

No more pages