Logo Bloomberg Technoz

Di saat yang sama, beban lainnya naik menjadi Rp2,3 miliar dan perusahaan mencatatkan rugi kurs sebesar Rp1,7 miliar, berbalik dari posisi laba kurs Rp39,3 miliar pada tahun lalu.

Dari sisi neraca, total aset GGRM per akhir Juni 2025 tercatat sebesar Rp79,8 triliun, menyusut dari Rp84,9 triliun pada akhir 2024.

Kinerja saham GGRM juga mencerminkan tekanan kinerja fundamental perseroan. Pada perdagangan hari ini, saham GGRM turun 3,24% ke level Rp8.950 per saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp17,22 triliun.

HM Sampoerna (HMSP)

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan laba bersih sebesar Rp2,1 triliun pada Semester I/2025, turun 36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh beban pajak one-off yang muncul pada kuartal II/2025 akibat penyesuaian atas pajak periode sebelumnya.

Pada kuartal II/2025 (2Q25) saja, laba bersih HMSP tercatat hanya Rp210 miliar, terkoreksi tajam 80% secara tahunan (year-on-year/YoY) dan 89% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ).

Kinerja ini berada jauh di bawah ekspektasi pasar, setara dengan 28% dari estimasi konsensus laba bersih untuk tahun 2025, atau jauh di bawah rerata dua tahun terakhir yang berada di kisaran 48%.

Secara operasional, perusahaan mencatatkan pertumbuhan laba usaha sebesar 41% YoY pada 2Q25 menjadi Rp1,6 triliun, meski secara kuartalan mengalami penurunan sebesar 33%.

Realisasi laba usaha selama semester I/2025 secara keseluruhan tumbuh 8% YoY, tetapi masih di bawah ekspektasi pasar (44% dari estimasi 2025F, dibanding rata-rata dua tahun terakhir sebesar 49%).

Kinerja operasional didukung oleh kenaikan margin laba kotor yang tercatat mencapai 17,5% pada 2Q25, naik 380 basis poin (bps) dibandingkan tahun sebelumnya. Margin tersebut merupakan yang tertinggi sejak kuartal II/2021. Secara semesteran, margin laba kotor juga meningkat 250 bps YoY.

Namun, secara kuartalan, margin ini cenderung stagnan, sementara margin laba usaha turun 230 bps QoQ.

Pertumbuhan margin kemungkinan didorong oleh pergeseran product mix ke arah produk Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang dikenakan tarif cukai lebih rendah. Selain itu, tidak adanya kenaikan cukai pada 2025 turut membantu menekan biaya.

HMSP mencatat penurunan rata-rata biaya cukai per batang sebesar 3,4% YoY dan 3,2% QoQ pada 2Q25, serta turun 2,7% YoY sepanjang semester I/2025.

Meski dari sisi margin mencatat perbaikan, HMSP menghadapi tekanan dari sisi volume dan pendapatan. Penjualan pada 2Q25 turun 8% secara tahunan maupun kuartalan. Di sisi lain, beban operasional meningkat 8,1% YoY dan 15% QoQ pada 2Q25, serta tumbuh 13% YoY selama semester I/2025, sehingga menekan margin laba usaha dibanding margin kotor.

(dhf)

No more pages