Logo Bloomberg Technoz

Proposal Damai Prabowo Blunder, Reputasi Global RI Dipertaruhkan

Sultan Ibnu Affan
07 June 2023 07:54

Menhan, Prabowo Subianto dalam acara International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue ke-20. (Dok. Kemhan)
Menhan, Prabowo Subianto dalam acara International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue ke-20. (Dok. Kemhan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Proposal perdamaian Ukraina-Rusia yang diajukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro dan kontra. Alih-alih diterima pihak berkonflik, Ukraina dan sejumlah pihak menilai poin damai itu mencederai posisi netral Indonesia. Babak barunya, Presiden Joko Widodo malah mengaku tak tahu-menahu soal proposal Prabowo di  IISS Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu (3/6/2023). Jokowi mengatakan akan memanggil sang menteri untuk meminta penjelasan.

"Itu dari pak Prabowo sendiri. Tapi saya belum bertemu pak Prabowo. Mungkin hari ini atau besok saja diundang," ujar Jokowi di gedung Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Lantas apa yang sebenarnya disampaikan Prabowo di Forum Keamanan IISS Shangri-La Dialogue, forum elite para menteri pertahanan dunia dan lembaga pemikir pertahanan tersebut?

Ada lima poin yang disampaikan Menhan Prabowo yang dia minta sebagai rekomendasi konkret Shangri-La Dialogue.

1. Gencatan senjata dilakukan oleh dua pihak yang berkonflik yakni dalam hal ini Ukraina-Rusia 
2. Kedua belah pihak mundur dan menarik pasukan 15 kilometer dari posisi masing-masing dan menjadikan demiliterized zone (DMZ)
3. PBB akan mengawasi dan memonitor DMZ
4. Pasukan PBB ditempatkan di wilayah DMZ 
5. PBB mengorganisir referendum yang harus dilakukan di wilayah yang menjadi sengketa dan referendum dilakukan dengan objektif.