Pekan ini, Trump mengancam Rusia dengan sanksi sekunder terhadap pembeli ekspor energinya jika Presiden Vladimir Putin gagal menerima gencatan senjata dalam 10 hari, mempercepat batas waktunya menjadi 8 Agustus, bukan 50 hari seperti yang diumumkannya awal bulan ini.
Kremlin mengatakan pihaknya "memperhatikan" ancaman tersebut, sekaligus menegaskan bahwa pemimpin Rusia tersebut kemungkinan besar tidak akan mengubah sikapnya.
Presiden Volodymyr Zelenskiy mengungkap Rusia meluncurkan lebih dari 300 drone dan delapan rudal ke Ukraina semalam. Ibu kota negaranya menjadi target utama serangan, lanjutnya, sementara wilayah lain di pusat, timur, dan selatan Ukraina juga terdampak.
"Hari ini, dunia sekali lagi menyaksikan respons Rusia terhadap keinginan kami untuk damai, yang juga dibagikan oleh Amerika dan Eropa," kata Zelenskiy di platform X. "Itulah mengapa damai tanpa kekuatan mustahil terwujud."
Maryana Reva, juru bicara layanan tanggap darurat, melalui telepon mengatakan bahwa pemulihan masih berlangsung pada Kamis (31/7/2025) dini hari, dan sebanyak sepuluh orang kemungkinan masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.
(bbn)
