Laporan awal pemerintah tentang aktivitas ekonomi kuartal kedua merupakan yang pertama dari tiga rilis data penting pekan ini, yang mencakup pembaruan bulanan belanja konsumen, inflasi, dan pasar tenaga kerja.
Menjelang penutupan pertemuan dua hari para pembuat kebijakan Federal Reserve, laporan PDB memberikan petunjuk tentang arah permintaan dasar. Para pejabat diperkirakan akan mempertahankan level suku bunga saat ini.
Karena fluktuasi perdagangan dan persediaan mengganggu perhitungan PDB secara keseluruhan tahun ini, para ekonom semakin fokus pada penjualan akhir kepada pembeli domestik swasta—indikator permintaan yang lebih sempit. Angka ini naik sebesar 1,2% pada kuartal kedua, laju paling lambat sejak akhir 2022.
Kontrak berjangka indeks saham berfluktuasi, sementara imbal hasil Treasury dan dolar AS menguat. Tepat sebelum laporan dirilis, Presiden Donald Trump mengumumkan AS akan mengenakan tarif 25% terhadap India.
Ada tanda-tanda ketidakpastian kebijakan mulai mereda, yang mendorong pasar saham dan mendukung sentimen konsumen. Pemerintahan AS berhasil mencapai kesepakatan dagang dengan mitra-mitra utama, seperti Uni Eropa dan Jepang. Namun, negara-negara lain dihadapkan dengan batas waktu Jumat untuk mencapai kesepakatan dagang dengan AS atau risiko dikenai tarif impor yang lebih besar.
Belanja konsumen didorong oleh peningkatan pembelian barang tahan lama, terutama mobil. Permintaan jasa juga sedikit meningkat. Ketidakpastian yang meluas berkontribusi pada kenaikan belanja terlemah sejak 2020 pada awal tahun.
Saat investor melihat manuver kebijakan dagang lebih jauh, sejumlah perusahaan optimistis konsumen juga akan menyesuaikan diri dan menopang permintaan. Dalam laporan keuangannya, Chipotle Mexican Grill Inc dan United Airlines Holdings Inc memandang adanya peningkatan belanja sejalan dengan sentimen konsumen.
"Meski tarif belum pasti, saya pikir pasar dan sebagian besar perusahaan memiliki pemahaman yang jauh lebih baik tentang bagaimana mereka akan mengelola dalam rentang hasil yang lebih sempit," kata Scott Kirby, CEO United, pada konferensi pers laporan keuangan pada 17 Juli.
"Dan yang menggembirakan, tingkat kepastian yang lebih tinggi ini telah menghasilkan titik balik permintaan yang signifikan."
Sementara itu, laporan PDB menunjukkan investasi tetap non-perumahan, yang mencakup belanja peralatan dan fasilitas perusahaan, meningkat 1,9% secara tahunan setelah melonjak pada kuartal pertama, mencapai rekor tertinggi dalam tiga tahun.
Awal bulan ini, Trump menandatangani Rancangan Undang-Undang (RUU) anggarannya menjadi UU, yang menjadikan pemotongan pajak tahun 2017 permanen dengan insentif untuk investasi bisnis.
Laporan terpisah pada Rabu menunjukkan perusahaan-perusahaan meningkatkan perekrutan pada Juli setelah turun tajam pada bulan sebelumnya, meski lajunya tetap konsisten dengan melemahnya permintaan tenaga kerja. Berdasarkan data ADP Research, jumlah tenaga kerja sektor swasta meningkat sebesar 104.000.
(bbn)



























