Menurut Teddy, kekuatan fundamental keuangan Mitratel ditopang oleh aset produktif yang tersebar di seluruh Indonesia, alokasi belanja modal yang prudent dan efektif didukung oleh arus kas yang lancar, dan pengelolaan utang yang efisien. “Kami memastikan bahwa ekspansi yang kami lakukan tetap menciptakan nilai tambah jangka panjang. Rasio kolokasi yang meningkat dan pertumbuhan jaringan fiber optik yang kini mencapai lebih dari 54.000 km menjadi bukti konkret bahwa aset kami bekerja secara optimal dan mendukung diversifikasi pendapatan,” tambahnya.
Lebih jauh, Teddy menegaskan bahwa Mitratel tengah mengembangkan portofolio di ekosistem menara termasuk layanan digital tambahan seperti managed service, power-as-a-service, IoT, dan edge computing yang akan memperkuat kontribusi pendapatan non-menara. “Kami percaya bahwa masa depan pertumbuhan tidak hanya berasal dari aset fisik, tetapi juga dari inovasi layanan digital yang relevan dengan kebutuhan pelanggan dan mitra strategis,” pungkasnya.
Dengan fondasi bisnis yang kokoh, roadmap transformasi yang terarah, serta komitmen kuat terhadap prinsip keberlanjutan, Mitratel optimistis dapat melanjutkan pertumbuhan positif hingga akhir tahun dan menjadi katalis penting dalam akselerasi digitalisasi nasional.
(tim)
































