Logo Bloomberg Technoz

Lantas, siapa saja lainnya? Berikut daftar 8 orang terkaya di Indonesia terbaru akhir Juli berdasarkan Bloomberg Billionaires (Rich) Index dengan data 30 Juli 2025,

1. Prajogo Pangestu

Sampai dengan data terbaru per hari ini, Prajogo Pangestu berhasil menduduki posisi teratas dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Ia juga berhasil meraih peringkat ke–52 sebagai orang terkaya di dunia.

Prajogo Pangestu merupakan pemilik grup Barito Pacific, yang merupakan Perusahaan petrokimia dan energi panas bumi terbesar di Indonesia. Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini juga menguasai pembangkit tenaga listrik tersohor.

Prajogo Pangestu. (Sumber: Bloomberg)

Berdasarkan data Bloomberg, kekayaannya juga berasal dari grup yang mencakup Perusahaan ternama lainnya seperti Barito Renewables Energy, Petrindo Jaya Kreasi, Chandra Asri Pacific, hingga Chandra Daya Investasi.

Prajogo Pangestu menguasai 71,36% saham BRPT secara langsung. Prajogo juga memiliki 84,97% saham Petrindo Jaya Kreasi, yang tercatat atas namanya langsung.

Prajogo juga menguasai 5,03% saham Chandra Asri Pacific, yang sekaligus mengendalikan Chandra Daya Investasi, saham CDIA yang berjaya usai melangsungkan aksi Initial Public Offering pada 9 Juli 2025 lalu. Yang harga sahamnya melesat 784,2% point–to–point usai listing perdana.

Prajogo Pangestu saat ini memiliki jumlah kekayaan mencapai US$37,1 miliar (Rp608,05 triliun).

Seiringan dengan keberhasilan mantap bertengger di nomor 1 orang terkaya di Indonesia, harta Prajogo Pangestu di sepanjang tahun 2025 bertambah 24,7% dengan US$7,3 miliar (Rp119,64 triliun).

2. Low Tuck Kwong

Low Tuck Kwong yang merupakan pemilik Bayan Resources (BYAN) Perusahaan batu bara salah satu yang terbesar di Indonesia saat ini menempati peringkat ke–84 orang terkaya di dunia, meskipun kekayaannya menguap US$1,8 miliar (Rp29,5 triliun), yang kehilangan 6,6% point–to–point menjadi ada di angka kekayaan US$26,1 miliar (Rp427,76 triliun).

Low Tuck Kwong, Direktur Utama Bayan Resources. Foto: Ahmad Zamroni/Forbes Indonesia

Dengan itu, Low Tuck Kwong harus puas finis di posisi ke–2 orang terkaya di Indonesia per akhir Juli 2025.

Sumber kekayaan Low Tuck Kwong sejatinya juga berasal dari Perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan yang berbasis di Singapura, Metis Energy, yang sebelumnya lebih dikenal dengan sebutan Manhattan Resources.

Melalui perusahaan tersebut, Low Tuck Kwong menempatkan dana investasinya hingga menghasilkan US$54,9 juta. Kemudian melalui Perusahaan tambang batu bara, Low menggenggam 40,18% saham Bayan Resources (BYAN) langsung. Kekayaannya juga berasal dari Perusahaan penyedia jasa penambangan, Samindo Resources (MYOH) dengan jumlah kepemilikan saham mencapai 14,18%.

3. Budi Hartono

Budi Hartono berhasil berada di peringkat ke–3 orang terkaya di Indonesia, sekaligus menjadi orang terkaya ke–122 di dunia. Dengan jumlah kekayaannya yang mencapai US$19,3 miliar (Rp316,31 triliun).

Kekayaan Budi Hartono berasal dari Grup Djarum, yang selanjutnya juga berasal dari bisnis yang dikendalikannya melalui Perusahaan induk Dwimuria Investama Andalan.

Budi Hartono (Rumahinovasi.net/diolah)

Berdasarkan catatan Bloomberg, melalui Perusahaan induk itu Budi Hartono menggenggam 29% saham Bank Central Asia (saham BBCA). Kekayaannya juga berasal dari operator menara telekomunikasi Sarana Menara Nusantara (TOWR) melalui Sapta Adhikari Investama.

Budi Hartono juga menggenggam 35% saham Global Digital Niaga (BELI) sebagai bagian dari Grup Djarum, yaitu e-commerce Blibli.

Adapun aset kekayaan Budi Hartono saat ini ditempatkan kepada sejumlah saham, yaitu saham BBCA mencapai US$18,5 miliar, saham BELI senilai US$1,1 miliar, dan juga pada saham TOWR sejumlah US$642,9 juta.

Sejak awal tahun kekayaan Budi Hartono justru menyusut hingga 14,6% atau mengalami penurunan kekayaan mencapai US$3,3 miliar (Rp54,08 triliun).

4.  Anthoni Salim

Pemilik Indofood dan juga Bos dari Salim Group, Anthoni Salim bertengger pada urutan ke–4 orang terkaya di Indonesia, dan merupakan pemegang urutan 126 orang terkaya di dunia.

Kekayaannya mencapai sebesar US$18,5 miliar (Rp303,2 triliun). Adapun di sepanjang tahun 2025 ini nilai kekayaan Anthoni Salim bertambah signifikan mencapai US$5,7 miliar (Rp93,42 triliun) atau yang setara dengan kenaikan 43,9% YtD.

Presiden Direktur dan CEO PT Indofood CBP Sukses Makmur, Anthoni Salim. (Yuriko Nakao/Bloomberg)

Grup Indofood merupakan Perusahaan pembuat mie instan terbesar di Indonesia, dan salah satu yang terbesar di dunia. Anthoni Salim juga memiliki saham di First Pacific, Gallant Venture, China Minzhong Food, PT DCI Indonesia Tbk (DCII), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan jaringan bisnis ritel pada Indoritel Makmur.

Sebagian besar sumber kekayaan Anthoni Salim berasal dari kepemilikannya di PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Perusahaan pertambangan tembaga dan emas ternama di dunia, yang dipegangnya melalui Sumber Gemilang dan Pesona Sukses.

Adapun Anthoni Salim memegang 24% saham Sumber Gemilang Persada, yang mengantongi 32% saham Amman. Dia juga memiliki 100% saham Persona Sukses, yang menguasai 6,5% saham Amman Mineral. 

Jumlah kekayaan Anthoni Salim yang meningkat amat cepat tersebut merupakan efek langsung dari kenaikan harga saham AMMN hingga dari melesatnya saham DCII yang menghasilkan peningkatan kelimpahan harta lebih dari US$5 miliar.

5. Michael Hartono

Posisi orang terkaya ke–5 di Indonesia ditempati oleh saudara Budi, yaitu Michael Hartono yang juga dari Grup Djarum. Kekayaannya menyentuh US$17,8 miliar (Rp291,73 triliun) menempatkan Michael Hartono di urutan 132 orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires (Rich) Index.

Bersama dengan saudaranya, kekayaan Michael Hartono juga berasal dari bisnis yang dipimpin melalui Perusahaan induk melalui Dwimuria Investama Andalan.

Michael Hartono. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Melalui Perusahaan itu, Michael Hartono menggenggam 28% saham Bank BCA, yang merupakan bank terbesar di Indonesia dengan nilai total aset lebih dari Rp1.533 triliun. Michael juga merupakan pemilik atas operator menara telekomunikasi TOWR melalui Sapta Adhikari Investama, dengan 29% saham.

Adapun di sepanjang tahun berjalan 2025 ini, harta Michael Hartono mencatat penurunan US$3,1 miliar (Rp50,8 triliun) atau turun 15% menjadi US$17,8 miliar (Rp291,73 triliun).

Dengan potential loss tersebut di sepanjang tahun 2025 yang nilainya mencapai triliunan, kekayaan Michael Hartono harus berpuas diri disalip oleh total harta kekayaan Anthoni Salim.

6. Otto Toto Sugiri

Otto Toto Sugiri, seorang Pengusaha Indonesia yang disebut–sebut sebagai ‘Bill Gates-nya Indonesia’ salah satu pendiri sekaligus direktur utama DCI Indonesia (DCII), penyedia layanan pusat data center terbesar di Indonesia.

Otto Toto Sugiri menggenggam 30% saham DCII secara langsung, berdasarkan laporan Bursa Efek Indonesia data per Juli 2025.

Otto Toto Sugiri (Dok. Wikipedia/CC0 Diolah)

DCI Indonesia, data center terbesar di Indonesia– yang berbasis di Jakarta ini memiliki tujuh pusat data di tiga kota dan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,8 triliun pada tahun 2024. Otto Toto Sugiri juga merupakan salah satu pendiri Indointernet, penyedia layanan internet terpadu pertama di Indonesia, berdasarkan data Bloomberg.

Dengan berbagai aset dan sumber kekayaan, Otto Toto Sugiri berhasil menempati peringkat ke–171 orang terkaya di dunia, dengan keberhasilan mencatat kekayaan yang melesat signifikan 664,9% mencapai US$13,4 miliar (Rp219,62 triliun) hingga ada di angka kekayaan US$15,4 miliar (Rp252,39 triliun).

7. Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto merupakan pendiri Royal Golden Eagle, sebuah konglomerat manufaktur global yang memiliki aset lebih dari US$35 miliar, berdasarkan data Bloomberg.

Sukanto Tanoto (Dok. Tanoto Foundation/Diolah)

Dengan berbagai aset dan sumber kekayaan dari segala lini bisnis dari banyak negara, Sukanto Tanoto berhasil menempati peringkat ke–179 orang terkaya dunia, meskipun kekayaannya menguap 28% mencapai US$5,7 miliar (Rp93,42 triliun) hingga berada di angka kekayaan US$14,7 miliar, atau setara dengan Rp240,92 triliun.

8. Marina Budiman

Marina Budiman adalah salah satu pendiri sekaligus komisaris utama DCI Indonesia, penyedia layanan pusat data center terbesar di Indonesia.

Bermula dari listing pada tahun 2021 saham DCII terus melesat hingga menorehkan prestasi dengan harga saham termahal di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp346.725/saham. Sepanjang tahun 2025 ini saja saham DCII menguat signifikan hingga 723,57% year–to–date/ YtD. Kenaikan harga saham DCII membuat Marina Budiman bertengger di orang terkaya dunia urutan 277, dan orang terkaya di Indonesia urutan 8.

Sebagian besar kekayaan Marina Budiman berasal dari kepemilikannya di DCI Indonesia, penyedia layanan pusat data center terbesar di Indonesia. Ia memiliki 23% saham secara langsung, berdasarkan laporan Bursa Efek  Indonesia pada Juli 2025.

Kekayaannya berhasil menyentuh US$11,4 miliar (Rp186,84 triliun) menempatkan Marina Budiman di urutan 277 orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires (Rich) Index. 

Adapun di sepanjang tahun berjalan 2025 ini, harta Marina Budiman mencatat pertumbuhan mencapai US$10 miliar (Rp163,89 triliun) atau bertambah 690,5% menjadi US$11,4 miliar.

(fad/aji)

No more pages