Dampak awal di Jepang relatif minim. Otoritas setempat mengatakan gelombang setinggi 30 cm terdeteksi di wilayah paling utara Hokkaido, sedangkan gelombang 10 cm terlihat di Prefektur Kanagawa. Menurut badan meteorologi nasional, gelombang setinggi satu meter diperkirakan akan mencapai wilayah selatan negara tersebut dalam beberapa jam.
Perdana Menteri Shigeru Ishiba mendesak warga di daerah terdampak untuk mengungsi. "Gelombang tsunami kedua, ketiga, dan keempat mungkin jauh lebih besar" daripada yang pertama, katanya, seraya meminta masyarakat tetap waspada hingga peringatan dicabut.
Jepang memang tidak asing dengan tsunami. Pada tahun 2011, negara ini dilanda gempa berkekuatan 9 skala Richter di lepas pantai timur laut, memicu gelombang setinggi hampir 40 meter yang menghancurkan kota-kota pesisir dan merenggut lebih dari 20.000 nyawa.
Gelombang tersebut menghantam pembangkit listrik tenaga nuklir milik Tokyo Electric Power Co di Fukushima, yang mengakibatkan pemadaman listrik dan kerusakan reaktor pembangkit tersebut.
Pada Rabu, NHK beralih dari siaran reguler untuk menayangkan informasi peringatan dan mengimbau warga untuk meninggalkan pantai. Stasiun televisi tersebut menayangkan mobil-mobil yang menjauh dari kawasan pesisir di Matsushima, Prefektur Miyagi, Jepang utara. Bandara Sendai, yang terletak di Miyagi, menangguhkan penerbangan dan mengimbau para penumpang untuk mengungsi ke lantai dua gedung terminal.
Gempa bumi hari ini cukup kuat menggeser "air dalam jumlah sangat besar, dan biasanya ukuran itu mencapai sisi lain Samudra Pasifik," ujar Lucy Jones, seismolog dari California Institute of Technology, kepada Bloomberg News. Tsunami bergerak dengan kecepatan 500 hingga 600 mil per jam, sekitar kecepatan jelajah Boeing 747.
Di Hawaii, Gubernur Green mengatakan tsunami diperkirakan tidak hanya akan menghantam satu pantai, tetapi juga akan menyelimuti pulau-pulau.
"Kita perlu mengantisipasi akan ada banjir di semua pulau, dan itu akan segera terjadi setelah gelombang menerjang," ujarnya dalam konferensi pers. "Kita harus aman, jadi jangan sampai menyesal."
Harold Tobin, Direktur Jaringan Seismik Pasifik Barat Laut, mengatakan peringatan untuk Hawaii tentang gelombang setinggi sekitar 3 meter "bisa terasa sedikit menyesatkan," karena gelombangnya panjang, tidak seperti gelombang pecah pada umumnya.
Peringatan tetap berlaku di berbagai negara di kawasan Pasifik: China memperkirakan gelombang setinggi 1 meter akan mencapai Provinsi Shanghai dan Zhejiang pada Rabu malam waktu setempat, sementara otoritas Kanada memperingatkan adanya arus kuat.
Peringatan tersebut menandakan bahaya yang mungkin akan segera terjadi akibat banjir pesisir dan arus kuat, serta evakuasi ke dataran tinggi yang dianjurkan. Peringatan dini juga menandakan ancaman bagi mereka yang berada di dalam atau sangat dekat dengan air.
Indonesia mengeluarkan peringatan dini gelombang setinggi 50 cm di sebagian besar wilayah timur negara kepulauan ini, termasuk di Sulawesi Utara yang kaya emas dan Maluku Utara yang kaya nikel.
Filipina memperingatkan wilayah pesisir yang menghadap Pasifik diperkirakan akan mengalami gelombang tsunami kurang dari satu meter antara pukul 13.20 dan 14.40 waktu setempat, dengan peringatan akan tetap berlaku selama beberapa jam.
Di Rusia, dekat episentrum gempa, gelombang setinggi 4 meter terpantau, tetapi media lokal melaporkan tidak ada korban jiwa langsung di wilayah yang jarang penduduknya.
(bbn)
