Logo Bloomberg Technoz

Para investor kini menanti laporan keuangan dari Microsoft Corp dan Meta Platforms Inc yang akan dirilis pada Rabu (30/7), serta Apple Inc dan Amazon.com Inc pada Kamis (31/7).

“Pasar sudah naik cukup tinggi karena berbagai ekspektasi — ini bisa jadi situasi di mana investor membeli rumor dagang dan menjual ketika berita dirilis,” ujar Sarah Hunt, Chief Market Strategist dan mitra di Alpine Woods Capital Investors. “Kita akan melihat banyak laporan keuangan dari perusahaan teknologi minggu ini, termasuk pembahasan belanja modal. Angka-angka itu perlu tetap kuat agar bisa terus mendorong kenaikan harga saham.”

Beberapa pergerakan saham individual cukup signifikan. Saham Novo Nordisk A/S anjlok 23% setelah perusahaan memangkas proyeksi keuangannya akibat penurunan penjualan obat penurun berat badan Wegovy, di tengah persaingan ketat dengan Eli Lilly & Co di pasar obat obesitas. Saham Boeing Co juga melemah setelah gagal sepenuhnya menghentikan arus kas keluar pada kuartal kedua, hanya mampu menghabiskan US$200 juta arus kas bebas—jauh di bawah ekspektasi analis sebesar US$1,8 miliar.

Saham ON Semiconductor Corp. sempat naik setelah mengumumkan kolaborasi dengan Nvidia, namun akhirnya ditutup lebih rendah. Sementara itu, United Parcel Service Inc juga melemah setelah perusahaan logistik tersebut enggan memberikan proyeksi laba karena masih kesulitan mengatasi volatilitas pasar.

Rapat kebijakan dua hari bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) juga telah dimulai, dengan keputusan suku bunga dijadwalkan keluar pada Rabu (30/7). Sebagian besar proyeksi memperkirakan suku bunga akan tetap tidak berubah.

Barclays mencatat bahwa pergerakan opsi yang diimplikasikan untuk rapat FOMC dan data non-farm payrolls pekan ini jauh di bawah level aktual rata-rata dalam dua tahun terakhir. Sementara itu, JPMorgan Market Intelligence memperkirakan peluang 70% bagi S&P 500 untuk menguat pada Jumat usai rilis data ketenagakerjaan utama tersebut.

Menurut analis Citi, posisi long pada kontrak berjangka saham AS terus meningkat dan kini dianggap mulai jenuh, terutama untuk saham-saham pertumbuhan. Peter Oppenheimer dari Goldman Sachs menyatakan bahwa valuasi saham saat ini sudah cukup tinggi, sehingga penting bagi investor untuk mulai melakukan diversifikasi ke pasar lain. Ia juga memperingatkan bahwa dampak tarif bisa tetap membebani harga saham meski ada kesepakatan dagang terbaru.

“Saat S&P 500 mendekati level resistensi di kisaran 6.400 seperti yang kami proyeksikan, hilangnya momentum hari ini cukup signifikan,” ujar John Kolovos, Chief Technical Market Strategist di Macro Risk Advisors. “Level support awal berada di 6.280, dan jika menembus ke bawah 6.200, kemungkinan besar fase koreksi sudah dimulai.”

(bbn)

No more pages