Dari sisi pendapatan, KB Bank mencatatkan Net Interest Income (NII) sebesar Rp450 miliar, naik tipis dari Rp449 miliar tahun sebelumnya. Net Interest Margin (NIM) juga meningkat menjadi 1,33%, dari sebelumnya 1,29%. Selain itu, biaya dana (Cost of Fund) berhasil ditekan menjadi 5,30% dari 5,35%.
Kualitas aset KB Bank juga menunjukkan tren positif. Rasio Loan at Risk (LAR) turun menjadi 24,07% dari 26,86%, dan portofolio Non-Performing Loan (NPL) bruto menyusut sebesar 5,47% yoy.
Di sisi likuiditas, KB Bank mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) berbasis giro dan tabungan (CASA) sebesar 15,87% yoy. Hal ini mendorong rasio CASA meningkat dari 27,30% menjadi 31,49%.
Lebih lanjut, KB Bank menerima tambahan modal sebesar Rp3 triliun dari induk usaha, KB Kookmin Bank Co., Ltd, yang telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Tambahan Modal Inti (Additional Tier 1 Capital). Hal ini menjaga rasio kecukupan modal (CAR) stabil di 16,68%.
Wakil Direktur Utama KB Bank, Robby Mondong, menyampaikan optimisme terhadap kinerja perusahaan ke depan.
“Dengan dukungan kuat dari pemegang saham, kualitas aset yang terus membaik, dan prospek pelonggaran suku bunga acuan dari Bank Indonesia, KB Bank optimis berada pada jalur yang tepat untuk mengakselerasi kinerja pada paruh kedua 2025,” ujarnya.
Robby menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat fokus pada pertumbuhan berbasis digital dan ekspansi strategi cross-selling antar segmen bisnis.
“Kami akan terus memperkuat fokus pada pertumbuhan berbasis digital, ekspansi cross-selling antar segmentasi bisnis, guna membangun diferensiasi dan profitabilitas jangka panjang.” tutupnya.
Dengan fondasi yang kian kokoh, KB Bank berkomitmen untuk terus memprioritaskan pertumbuhan berkelanjutan melalui akselerasi digitalisasi, perluasan basis nasabah di segmen ritel dan komersial, serta pemanfaatan sinergi secara optimal dengan ekosistem KB Financial Group.
(tim)































