Logo Bloomberg Technoz

Angka tersebut lebih tinggi dari proposal awal yang disetujui Israel. Stasiun TV Israel itu juga menyebut ada masalah terkait penarikan pasukan Israel dan tuntutan Hamas agar AS menjamin gencatan senjata akan berlanjut lebih dari 60 hari selama perundingan terus berlangsung.

Stasiun penyiaran publik Kan News mengabarkan bahwa Hamas juga mendesak Israel untuk membebaskan beberapa orang yang terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

"Kami bertekad untuk mencapai semua tujuan perang," kata Netanyahu dalam pidatonya pada Kamis. "Kami sedang berupaya mencapai kesepakatan lain untuk membebaskan sandera. Namun, jika Hamas menganggap kesediaan kami untuk mencapai kesepakatan sebagai kelemahan dan kesempatan untuk memaksakan syarat penyerahan diri yang akan membahayakan Israel, mereka melakukan kesalahan besar."

Ketidaksepakatan terbaru ini memberikan pukulan baru terhadap perundingan, beberapa pekan setelah Presiden Donald Trump mengklaim kesepakatan keduanya hampir tercapai.

Serangan Hamas terhadap Israel menewaskan 1.200 orang dan sekitar 250 orang diculik. Dari jumlah tersebut, 50 sandera masih berada di Gaza, sekitar 20 di antaranya diperkirakan oleh Israel masih hidup.

Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, lebih dari 57.000 warga Palestina terbunuh dalam perang tersebut, tanpa memisahkan korban dari kalangan pejuang dan warga sipil. Israel kehilangan lebih dari 400 tentara dalam pertempuran di Gaza itu.

Warga Palestina mengulurkan tangan untuk mendapatkan makanan dari dapur umum di Jabaliya, Gaza utara, Senin (19/5/202). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Perselisihan utama dalam negosiasi gencatan senjata, menurut para pejabat dari kedua pihak, menyangkut tuntutan Hamas untuk memulihkan jaringan bantuan yang dikelola PBB yang disingkirkan Israel dengan dalih kelompok Palestina tersebut terlibat mencuri makanan dan obat-obatan.

Sebelumnya pada Kamis pagi, sejumlah kelompok bantuan mengungkap situasi kemanusiaan di Gaza lebih buruk dari sebelumnya dan kelaparan semakin meluas.

"Bencana kemanusiaan ini adalah tanggung jawab Hamas, yang bisa mengakhiri konflik ini hari ini dengan membebaskan para sandera dan meletakkan senjata mereka," kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Tommy Pigott dalam jumpa pers di Washington.

Dia menambahkan bahwa AS sedang berusaha mengirimkan bantuan sebanyak mungkin ke Gaza tanpa diambil oleh Hamas.

(bbn)

No more pages