Penguatan harga CPO juga tidak lepas dari perkembangan harga minyak mentah. Harga minyak jenis Brent menguat 0,1% hingga ada di posisi US$68,66/barel (Future Sept2025) berdasarkan data Bloomberg.
Saat harga si emas hitam makin mahal, maka keuntungan untuk beralih ke bahan bakar nabati alias biofuel menjadi meningkat. CPO adalah salah satu bahan baku pembuatan biofuel.
Analisis Teknikal Harga CPO
Jadi bagaimana proyeksi harga CPO ke depan? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (time frame daily), CPO melesat di zona bullish. Tercermin dari chart Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 63. RSI di atas 50 memperhitungkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Adapun indikator Stochastic RSI ada di 47. Menghuni area beli (long). Dengan begitu, sebenarnya harga CPO masih ada potensi untuk terus menguat. Cermati pivot point di MYR4.330/ton.
Dari pivot point tersebut, ada kemungkinan harga CPO akan menguji resistance potensial berikutnya di MYR4.410/ton yang semakin menjauhi sMoving Average (MA) 100–nya. Jika tertembus, MYR4.500/ton bisa menjadi target berikutnya.
Sedangkan ruang pelemahan harga CPO ada di range MYR4.200/ton hingga MYR4.130/ton. Penembusan di titik ini berpotensi menyeret harga CPO ke arah support terkuatnya MYR4.070/ton.
Adapun, target paling pesimistis atau support terjauh ada di sMA–50 di posisi MYR 4.009/ton.
(fad/wdh)






























