Potensi kerugian tersebut bisa timbul jika Kopdes telah beroperasi meski belum matang. CELIOS juga memandang bahwa pemilihan perbankan sebagai sumber dana pinjaman mencerminkan ketidaksiapan operasional Kopdes.
"Pemerintah perlu mengkaji kinerja koperasi selama ini apakah program Koperasi Merah Putih dengan menggunakan dana yang masif merupakan solusi atau justru beban. Jangan sampai dorongan ekspansi koperasi yang berbasis sentimen nasionalisme justru melemahkan ketahanan lembaga keuangan," tegasnya.
Lebih lanjut, Dyah mencatat bahwa kebijakan tersebut berpotensi menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp9,85 triliun dan mengurangi pendapatan masyarakat hingga Rp10,21 triliun.
"Dampak negatif ini bahkan mencakup penurunan penyerapan tenaga kerja sebesar lebih dari 824.000 orang, yang menunjukkan bahwa kebijakan ini berisiko menciptakan distorsi ekonomi yang lebih besar," beber Dyah.
Dia juga menyoroti kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola Kopdes, di mana menurutnya, pengurus dengan kapasitas manajerial terbatas bisa membuat pengelolaan sumber daya dan berjalannya bisnis terganggu.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan 80.000 Kopdes Merah Putih pada Senin (21/7/2025). Dari 8.0000 Kopdes yang diresmikan, 103 di antaranya akan dijadikan model percontohan.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Adita Irawati menyebut 103 koperasi mock-up tersebut akan dijadikan percontohan untuk ditiru koperasi lainnya yang masih bersiap-siap untuk beroperasi penuh. Ia menyebut pemerintah menargetkan agar seluruh Kopdes beroperasi penuh pada 28 Oktober mendatang.
"Sebanyak 103 Kopdes Merah Putih ini akan dilihat operasionalisasinya. [Kopdes Merah Putih] yang lain persiapannya bertahap. Ini dilakukan untuk memastikan bukan hanya berdiri dan beroperasi, tapi Kopdes Merah Putih bisa memberi manfaat optimal bagi masyarakat," kata Adita melalui keterangan tertulis, Minggu (20/7/2025).
Adita mengatakan Kopdes Merah Putih dikembangkan melalui tiga pendekatan utama, yakni pembangunan baru; pengembangan koperasi yang telah terbentuk hingga revitalisasi koperasi yang sudah terbentuk.
Nantinya, lanjut dia, Kopdes Merah Putih akan menjalankan unit bisnis penjualan sembako, unit simpan pinjam, klinik dan apotek desa, gudang penyimpanan (cold storage) hingga distribusi logistik.
"Fasilitas yang terdapat di Kopdes Merah Putih diharapkan bisa mempermudah masyarakat mengakses kebutuhan pokok yang lebih terjangkau. Masyarakat juga bisa meminjam modal dengan mudah tanpa melalui rentenir," ungkap dia.
"Layanan kesehatan akan lebih dekat. Hasil tani dan laut bisa disimpan di tempat yang aman. Distribusi logistik juga berjalan lancar," imbuhnya.
(azr/ros)
































