Logo Bloomberg Technoz

Lebih lanjut, perseroan mengeklaim telah melakukan serangkaian perbaikan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Salah satunya dengan mengintegrasikan laporan keuangan seluruh entitas anak agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Di sisi lain, Kejaksaan Agung memastikan proses penyelidikan atas dugaan manipulasi laporan keuangan KAEF masih berlangsung. Pemeriksaan saat ini berada dalam tahap pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket).

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi resmi mengenai laporan keuangan yang telah direvisi oleh KAEF. Ia menegaskan bahwa proses penyelidikan masih berjalan.

“Kita gak ada info soal itu [revisi laporan keuangan]. Di kita sifatnya masih Pulbaket. Masih proses pengumpulan bahan dan keterangan,” kata Harli kepada Bloomberg Technoz, baru-baru ini.

Sebelumnya, KAEF merilis ulang laporan keuangan konsolidasi tahun 2023 setelah ditemukan penyimpangan signifikan dalam pencatatan keuangan anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA). 

Berdasarkan audit internal serta investigasi dari induk usaha PT Bio Farma (Persero), ditemukan adanya manipulasi yang disengaja terutama pada akun persediaan dan utang usaha yang berdampak langsung terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Audit tersebut mengungkap bahwa nilai persediaan tidak mencerminkan kondisi riil maupun nilai wajar, sedangkan pencatatan utang usaha tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Setelah dilakukan koreksi, laporan keuangan yang telah disajikan ulang tetap memperoleh opini wajar dari auditor.

Penyesuaian yang dilakukan turut berdampak pada laporan keuangan 2024. Aset perusahaan tercatat turun 5,43% akibat koreksi nilai persediaan dan pencadangan piutang usaha. Sementara itu, liabilitas naik 5,89% karena bertambahnya beban akrual, kewajiban lain-lain, serta penyesuaian atas pajak tangguhan dan aset bermasalah.

(dhf)

No more pages