"Ada yang volumenya dikurangi, ada yang kualitasnya dikurangi. Harusnya dia beras curah, tapi ditulis premium. Harusnya beras curah, tapi ditulis medium. Itu ada 212 merek," ujar Amran, belum lama ini.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan temuan awal mengenai praktik pengoplosan beras yang turut melibatkan 10 produsen besar dan ratusan merek yang beredar.
Kementan sendiri sebelumnya mengungkapkan terdapat 10 produsen beras besar dengan total jumlah 212 merek melakukan praktik 'culas' dengan memanipulasi harga hingga kemasan beras subsidi.
"Ada yang volumenya dikurangi, ada yang kualitasnya dikurangi. Harusnya dia beras curah, tapi ditulis premium. Harusnya beras curah, tapi ditulis medium. Itu ada 212 merek," ujar Amran, belum lama ini.
Daftar Produsen dan Merek yang Tersangkut Beras Oplosan
1. Wilmar Group:
Merek: Sania, Sovia, Fortune, Siip
(Pemeriksaan 10 sampel - Aceh, Lampung, Sulsel, Jabodetabek, Yogyakarta)
2. PT Food Station Tjipinang jaya:
Merek: Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Ramos Premium, Setra Pulen, Setra Ramos
(sumber 9 sampel: Sulsel, Kalsel, Jabar, Aceh)
3. PT Belitang Panen Raya:
Merek: Raja Platinum, Raja Ultima
(sumber 7 sampel - Sulsel, Jateng, Kalsel, Jabar, Aceh, Jabodetabek)
4. PT Sentosa utama Lestari/Japfa group:
Merek: Ayana
(3 sampel - Yogyakarta, Jabodetabek)
(dec/spt)































