Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada perdagangan saham kemarin, Rabu 16 Juli 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau dengan menguat 0,72% dan 51,54 poin hingga melesat di posisi 7.192,01 usai Bank Indonesia menurunkan BI Rate menjadi 5,25%.

Berseberangan jauh dengan penguatan IHSG bullish, investor asing masih gencar melangsungkan jual bersih (net sell) mencapai Rp1,1 triliun pada perdagangan saham di seluruh pasar. Sama halnya, di pasar reguler investor asing juga net sell sejumlah Rp965,72 miliar.

Adapun investor asing net sell yang besar pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencapai Rp797,26 miliar. Imbas tekanan jual, saham BMRI melemah 0,21% hingga ditutup di posisi Rp4.690/saham.

Penutupan Saham BMRI pada Rabu 16 Juli 2025 (Sumber: Bloomberg)

Berikut 10 saham dengan angka net sell tertinggi oleh investor asing selama perdagangan kemarin, Rabu (16/7/2025):

  1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp797,26 miliar
  2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp316,44 miliar
  3. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) Rp53,19 miliar
  4. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Rp43,65 miliar
  5. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp41,74 miliar
  6. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp29,29 miliar
  7. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) Rp28,27 miliar
  8. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp28,02 miliar
  9. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp23,78 miliar
  10. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp21,12 miliar

Sedang, investor asing mencatatkan net buy terbanyak pada saham PT Astra International Tbk (ASII) mencapai Rp77,98 miliar. Seiringan dengan tren pembelian, saham ASII menguat 1,06% hingga melesat di posisi Rp4.750/saham.

Penutupan Saham ASII pada Rabu 16 Juli 2025 (Sumber: Bloomberg)

Berikut 10 saham dengan angka net buy tertinggi yang paling jadi incaran oleh investor asing selama perdagangan Rabu (16/7/2025):

  1. PT Astra International Tbk (ASII) Rp77,98 miliar
  2. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) Rp70,58 miliar
  3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp56,91 miliar
  4. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) Rp52,89 miliar
  5. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp48,44 miliar
  6. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp38,21 miliar
  7. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp32,91 miliar
  8. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp25,77 miliar
  9. PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) Rp24,72 miliar
  10. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp17,67 miliar

BI Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Bps Menjadi 5,25%

Kemarin, Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Juli 2025. Satu yang ditunggu tentu pengumuman suku bunga acuan BI Rate.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 15–16 Juli 2025 memutuskan menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%, suku bunga Deposit Facility turun menjadi 4,5%, dan suku bunga Lending Facility turun menjadi 6%.

Pemangkasan BI Rate pada pertemuan Juli menjadi yang ketiga tahun ini setelah pada Januari dan Mei lalu.

BI Rate Sudah Turun Tiga Kali pada Tahun 2025 (Bloomberg)

Hasil ini di luar ekspektasi pasar yang terbelah meramal keputusan RDG BI hari ini. Konsensus 33 ekonom atau analis disurvei oleh Bloomberg menghasilkan median 5,5% untuk BI Rate.

Sebanyak 15 ekonom atau analis yang disurvei memperkirakan suku bunga acuan akan dipangkas 25 bps menjadi 5,25%. 

Di antara yang memprediksi BI Rate akan dipangkas 5,25% adalah Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian yang melihat adanya ruang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% dari posisi 5,5%.

Menurut dia, setelah Indonesia mendapatkan kesepakatan perang dagang, sudah saatnya juga kebijakan moneter menjadi lebih longgar.

Terlebih, inflasi Indonesia berada pada level yang rendah sebesar 1,87% secara tahunan atau year–on–year (yoy) pada Juli 2025 dan rupiah memiliki kecenderungan menguat.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Indonesia berhasil mencapai kesepakatan dengan AS, di mana tarif ke AS diturunkan menjadi 19% dari sebelumnya 32%.

Sedangkan barang-barang impor dari AS akan dikenai tarif 0%. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Indonesia telah berkomitmen untuk membeli energi AS senilai US$15 miliar, produk pertanian AS senilai US$4,5 Miliar, dan 50 pesawat jet Boeing. 

Menariknya, Presiden AS Donald Trump menyebut Presiden RI Prabowo Subianto sebagai great president, saat menyampaikan kebijakan tarif impor AS untuk RI sebesar 19%.

Pujian untuk Prabowo juga disampaikan Trump usai AS, dalam pengumuman tersebut, akan memiliki akses penuh ke pasar RI.

(fad)

No more pages