Logo Bloomberg Technoz

Batu Bara RI Bisa Tak Kompetitif Jika Bea Keluar Dibuat Fleksibel

Mis Fransiska Dewi
16 July 2025 09:40

Kalimantan Floating Transfer Barges dimiliki dan dioperasikan oleh Bayan Group. (Dok. PT Bayan Resources)
Kalimantan Floating Transfer Barges dimiliki dan dioperasikan oleh Bayan Group. (Dok. PT Bayan Resources)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Analis komoditas menilai tarif bea keluar (BK)—yang rencananya akan mulai dikenakan terhadap batu bara dan emas per 2026 dengan skema fleksibel — akan membuat harga jual batu bara Indonesia menjadi kurang kompetitif dari negara pesaing. 

Walhasil, daya saing Indonesia di pasar global terancam saat harga batu bara sedang tinggi. Seharusnya, padahal, penambang bisa mendapat margin ekspor secara optimal.

Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia menjelaskan ketika harga batu bara tinggi dan dikenai BK, potensi alih pembeli ke negara lain meningkat, terutama untuk pasar yang sensitif terhadap harga batu bara seperti India, China, dan negara berkembang.


“Sehingga harga jual menjadi kurang kompetitif dibandingkan dengan negara pesaing seperti Australia, China, Afrika Selatan, Rusia, atau Kanada,” kata Liza dalam keterangannya, dikutip Rabu (16/7/2025). 

Harga batu bara Asia anjlok./dok. Bloomberg

Sebaliknya, ketika harga batu bara anjlok dan tidak dikenakan BK, maka perusahaan dapat bersaing secara harga. Sayangnya, saat harga batu bara di tingkat global rendah, permintaan akan cenderung melemah.