Logo Bloomberg Technoz

Plt. Direktur Utama Pertamina EP, Muhammad Arifin, menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari seluruh pihak yang terlibat dalam proyek ini.

“Ini adalah proyek upgrading. Melalui kreativitas dan intuisi kawan-kawan pekerja, ternyata hasil yang dicapai jauh lebih besar dari prediksi awal. Kami memohon doa dan dukungannya agar proyek ini segera terselesaikan dengan baik,” terang Arifin.

Dalam laporannya, General Manager Zona 7 Regional Jawa, Afwan Daroni, menjelaskan bahwa fasilitas baru akan dilengkapi CO2 Removal Package, Gas Dehydration Unit, dan Thermal Oxidation (TOX) untuk memastikan gas yang diproduksi memenuhi spesifikasi jual sesuai Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) di Jawa Barat.

Direktur Utama PHE, Awang Lazuardi, menegaskan bahwa MWT juga menjadi sarana penguatan budaya HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) sekaligus wadah komunikasi antara manajemen dan pekerja.

“Kita harap bulan depan proyek ini sudah onstream, sehingga kita dapat memonetisasi cadangan gas di lapangan Akasia Bagus dan berkontribusi pada peningkatan produksi migas Indonesia. Tentunya, dengan kolaborasi yang baik, pengembangan Stage 2 juga dapat diakselerasi,” ujarnya.

Lapangan Akasia Bagus dikembangkan berdasarkan Plan of Development (POD) yang disetujui pada 27 Desember 2017 dengan dua tahap pengembangan. Upaya ini menunjukkan keseriusan Pertamina EP Regional Jawa dalam mencapai target produksi dan mendukung ketahanan energi nasional.

PHE berkomitmen menjalankan operasi hulu migas berdasarkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berstandar ISO 37001:2016 untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang bersih dan transparan.


(tim)

No more pages