Trump menerapkan tarif ini sebagai bagian dari upayanya untuk memperkuat rantai pasokan tembaga AS, yang meliputi penambangan, pemurnian dan pemrosesan, daur ulang, serta produksi barang setengah jadi dan produk akhir.
Kategori terbesar yang diimpor AS adalah tembaga olahan, yang memiliki kandungan logam lebih dari 99,993%. AS mengimpor 908.000 metrik ton tahun lalu, di mana bahan baku tersebut digunakan oleh para fabrikator untuk membuat batang logam, kabel, dan paduan logam.
Fabrikator terbesar di Amerika Utara adalah Southwire Co, yang memasok kabel untuk instalasi militer dan kapal perang AS. Southwire belum membalas permintaan komentar.
Asosiasi Pengembangan Tembaga (Cube Development Association/CDA) mengatakan produk tembaga setengah jadi sebagai mata rantai utama dalam rantai pasokan industri militer AS dalam pengajuannya pada 31 Maret ke Departemen Perdagangan AS untuk investigasi tembaga tahun ini berdasarkan Pasal 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan. Kelompok industri tersebut menyampaikan komentarnya atas nama 90% produsen tembaga setengah jadi di AS.
Produksi tembaga dalam negeri AS tidak cukup—memaksanya mengimpor tembaga setengah jadi dalam jumlah besar dari luar negeri. Menurut konsultan yang bekerja sama dengan fabrikator dan pendaur ulang tembaga AS, MM Markets, sekitar 800.000 ton tembaga setengah jadi dan paduan tembaga diimpor tahun lalu, selain tembaga olahan.
Krisztina Kalman, salah satu pendiri perusahaan tersebut, memperkirakan tarif 50% akan diperluas ke produk setengah jadi karena alasan keamanan. Gangguan dalam pasokan tembaga dan produk setengah jadi dari luar negeri bisa menimbulkan masalah serius dalam penyediaan listrik di AS.
Penerapan tarif pada tembaga setengah jadi juga dapat mengganggu para fabrikator karena pabrik kawat tembaga bergantung pada impor utama dan pungutan akan meningkatkan biaya mereka.
"Para fabrikator lokal tidak akan mampu memproduksi 800.000 ton produk setengah jadi tambahan dengan kapasitas saat ini, dan mungkin butuh waktu hingga tujuh tahun untuk memasang kapasitas baru," kata Kalman.
(bbn)

































