Logo Bloomberg Technoz

Yield 2Y turun 0,1 bps, bersama tenor 5Y yang turun 0,8 bps dan tenor 10Y juga terpangkas imbal hasilnya 0,4 bps pagi ini, melansir OTC Bloomberg.

Terbatasnya pergerakan rupiah sudah diperkirakan sebelumnya di tengah sentimen tarif AS yang masih menyandera dinamika pasar.

Presiden AS Donald Trump menjatuhkan tarif 50% pada Brasil, di mana hal itu telah menuai reaksi pemerintah Negeri Samba yang menegaskan akan membalas perlakuan Amerika tersebut.

Trump juga mengumumkan pengenaan bea masuk tembaga ke AS sebesar 50% mulai 1 Agustus nanti. Perkembangan terbaru itu menjadi isu panas yang mungkin akan membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati dan bermain aman.

Sementara rilis risalah rapat terbuka (FOMC) bank sentral AS, Federal Reserve, menunjukkan ada perbedaan pandangan di antara para pejabat The Fed mengenai prospek suku bunga, yang sebagian besar didorong oleh perbedaan ekspektasi perihal bagaimana tarif Trump bisa mempengaruhi inflasi di negeri itu. 

Secara teknikal nilai rupiah potensial menembus resistance terdekat di Rp16.210/US$, lalu resistance potensial selanjutnya Rp16.200/US$ hingga Rp16.160/US$ sebagai level paling optimis penguatan rupiah dalam tren jangka pendek.

Adapun nilai rupiah memiliki level support psikologis pada level Rp16.300/US$ dan Rp16.350/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka mengkonfirmasi laju support selanjutnya pada level Rp16.400/US$ dalam jangka menengah.

(rui)

No more pages