Ketika ditanya tentang pernyataan Trump, Kementerian Luar Negeri Cile menegaskan bahwa masih belum ada perintah eksekutif terkait investigasi Departemen Perdagangan terhadap tarif tembaga, dan bahwa Cile belum menerima pemberitahuan tentang keputusan apa pun.
Senada dengan itu, Ketua Codelco, Maximo Pacheco, mengatakan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan.
Mengingat Cile menyumbang porsi impor tembaga AS yang begitu besar dan mempertimbangkan betapa sulitnya menggantikan logam Cile, mungkin ada unsur taktik negosiasi dalam menjanjikan tarif 50%, kata Ben Hoff, kepala riset komoditas di Societe Generale.
"Masalah besar yang belum terselesaikan adalah Cile," kata Hoff melalui telepon.
Dua hal utama yang belum diketahui adalah apakah akan ada pengecualian bagi negara dan apakah tarif akan berlaku untuk produk tembaga semi-fabrikasi maupun logam olahan, ujar Pacheco. AS membutuhkan tembaga tersebut dan Cile akan terus siap memasoknya, ujarnya.
Para pejabat Cile berpartisipasi dalam konsultasi publik dalam rangka investigasi Departemen Perdagangan.
“Kami tetap berhubungan dan terlibat dalam diskusi mengenai hal ini dan hal-hal lain dengan otoritas dan tim teknis terkait,” demikian pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri Cile.
(bbn)
































