Logo Bloomberg Technoz

“Keputusan upah minimum ini menambah tantangan dalam hal biaya tenaga kerja. Pasar tenaga kerja yang ketat, kenaikan upah, dan peningkatan biaya menjadi penekan dalam memutuskan kebijakan,” katanya.

Sumber: Bloomberg

Dolar Australia menguat setelah ada kemungkinan RBA akan melanjutkan pengetatan moneter. Pasar swap memperkirakan peluang kenaikan suku bunga sebesar 58% dalam rapat RBA pekan depan.

RBA telah menaikkan suku bunga 11 kali sejak Mei 2022 untuk meredam inflasi yang berada di kisaran 7%. Inflasi tinggi membuat ANZ Group Holding memperkirakan terminal rate akan sebesar 4,35%.

Serikat pekerja menyambut baik keputusan ini. Pengusaha dipandang masih mampu memenuhi kenaikan upah tersebut.

“Kenaikan upah dalam 20 tahun terakhir tidak berdampak terhadap inflasi,” tegas Sally McManus, Sekretaris Australian Council of Trade Unions.

Kenaikan upah 5,75% lebih tinggi dibandingkan indeks gaji pada kuartal I-2023 yang sebesar 3,7%. Namun masih di bawah perkiraan para ekonom yang sebesar 7%.

Ong menambahkan, kenaikan upah 5,75% akan berdampak 0,4-0,5 poin persentase terhadap indeks gaji pada kuartal III-2023. 

Kajian upah tahunan dilakukan oleh panel ahli yang kemudian menentukan upah minimum setiap tahun fiskal. Keputusan hari ini akan dinikmati oleh 2,37 juta pekerja atau 20,5% dari total angkatan kerja, kata Hatcher.

“Kami sudah merumuskan dampak inflasi dan kemampuan dunia usaha. Inflasi menggerus pendapatan pekerja dan membuat rumah tangga mengalami tekanan finansial,” tutur Hatcher.

Tingkat pengangguran Australia saat ini dekat dengan 3,7%, terendah dalam 10 tahun terakhir.

“Kami juga mempertimbangkan kecepatan pasar tenaga kerja dan fakta bahwa kenaikan upah akan menyebabkan ketidakadilan bagi pekerja perempuan. Oleh karena itu, perlu untuk memperkecil jarak untuk seluruh tenaga kerja,” papar Hatcher.

(bbn)

No more pages