Logo Bloomberg Technoz

Upaya ini terpisah dari tarif khusus negara, yang menurut pejabat Gedung Putih, tidak akan berlaku untuk produk yang terkena dampak Pasal 232 Trump.

Langkah ini hanyalah agenda perdagangan terbaru yang telah mengalami penundaan dan perubahan berulang kali. Pasalnya, Trump menggunakan ancaman tarif untuk mengubah arus perdagangan global dan menekan perusahaan untuk memindahkan aktivitas manufakturnya ke AS, yang dalam prosesnya mengguncang pasar keuangan.

"Kami ingin menjalin hubungan, tetapi dalam setiap kasus, mereka memperlakukan kami jauh lebih buruk daripada cara saya memperlakukan mereka," ujar Trump mengenai para mitra dagang AS.

Pada April lalu, Trump mengatakan tarif yang sudah lama dijanjikannya untuk obat-obatan farmasi akan segera diberlakukan. Hal ini menunjukkan Trump berencana terus memasang lebih banyak tarif sektoral meski pasar bergejolak akibat pungutan globalnya.

"Kami akan segera mengumumkan tarif besar untuk obat-obatan," kata Trump di acara penggalangan dana untuk anggota DPR dari Partai Republik, tanpa memberikan rincian tentang pungutan yang direncanakan.

"Begitu kami melakukannya, mereka akan berbondong-bondong kembali ke negara kami karena kami adalah pasar yang besar," sesumbar Trump. "Keuntungan yang kami miliki dibanding semua orang bahwa kami adalah pasar yang besar."

Trump sudah lama mengeluhkan kurangnya produksi farmasi dalam negeri dan berulang kali menjanjikan tarif untuk mendatangkan lebih banyak kapasitas ke dalam negeri.

(ros)

No more pages