Logo Bloomberg Technoz

Hari ini IHSG diproyeksikan bergerak menguat terbatas dengan potensi dukungan dari kembalinya dana IPO ke pasar reguler.

“Namun, investor perlu mencermati risiko global akibat tarif tinggi yang dikenakan AS terhadap Indonesia,” sebut riset BRI Danareksa Sekuritas.

Saham-saham pilihan BRI Danareksa Sekuritas untuk perdagangan hari ini adalah BUMI, INET, dan PTRO.

Riset Phintraco Sekuritas menyebut, merespon sentimen negatif dari penetapan tarif impor AS sebesar 32% mulai 1 Agustus 2025, IHSG cenderung bergerak di teritori negatif pada perdagangan sebelumnya.

Meskipun demikian, IHSG masih bergerak dalam kisaran sempit dengan volume dan value perdagangan yang relatif masih lebih rendah dari rata-rata harian.

“Hal ini mengisyaratkan investor masih cenderung wait and see menantikan katalis baru yang kuat,” paparnya.

Secara teknikal, indikator Stochastic RSI membentuk golden cross di area pivot. Negative slope MACD mulai menyempit dengan histogram negatif yang berlanjut mengecil. Volume beli juga meningkat.

“Sehingga diperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan rebound ke level 6.950–6.970 jika mampu bertahan di atas level 6.900 dengan didukung volume beli yang lebih kuat.”

Top picks atau saham pilihan riset Phintraco: saham BUMI, TAPG, INTP, JPFA, dan ISAT.

CGS International Sekuritas Indonesia memaparkan, Melemahnya Bursa Wall Street dan berlanjutnya manuver jual investor asing diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar. 

Sementara itu IPO anak usaha TPIA yaitu CDIA yang sudah lama ditunggu-tunggu berpeluang menjadi katalis positif untuk IHSG. 

“IHSG diprediksi akan bergerak bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 6.860–6.815 dan resist 6.950–6.990,” tulis riset CGS International.

Dengan saham-saham pilihan versi CGS meliputi meliputi BRIS, PTRO, TPIA, JPFA, MDKA, dan ENRG.

Hari ini emiten Chandra Daya Investasi (CDIA) resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia. Pada listing perdana, saham CDIA melejit 34,73% ke level Rp256/saham dari harga IPO Perseroan Rp190/saham.

Emiten baru milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 9 Juli 2025.

Dengan pencatatan ini, CDIA menjadi emiten ke 17 yang tercatat di BEI sepanjang tahun 2025. Nilai kapitalisasi pasar perseroan saat listing mencapai Rp23,71 triliun. 

CDIA menawarkan 12,48 miliar saham baru dengan harga penawaran Rp190 per saham, sehingga berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp2,37 triliun. Saham yang ditawarkan dalam IPO ini hanya 10% dari total saham yang dicatatkan, yakni 124,83 miliar saham. Sisanya dimiliki oleh dua pemegang saham utama yaitu PT Chandra Asri Pacific Tbk (CDIA) sekitar 60% dan Phoenix Power B.V. sebanyak 30%.

CDIA merupakan entitas induk yang mengelola berbagai anak usaha di bidang logistik dan pelabuhan. Dana hasil IPO seluruhnya digunakan untuk penambahan modal pada tiga entitas anak CSI, MIM, dan CSP yang nantinya digunakan untuk pembelian kapal, pembangunan tangki penyimpanan, dan jaringan pipa etilena.

(fad)

No more pages