Logo Bloomberg Technoz

IPO perusahaan ini menjadi salah satu agenda besar yang amat dinanti investor di pasar modal Indonesia di sepanjang tahun 2025, seiring dengan ekspansi agresif Grup Chandra Asri ke sisi hilir dan logistik.

Langkah IPO potensial CDIA dinilai menjadi bagian dari strategi Grup Chandra Asri dalam mengkonsolidasikan bisnis distribusi dan memperkuat struktur pembiayaan sisi hilir petrokimia yang tengah dikembangkan secara masif di Indonesia.

Valuasi lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata peers.

riset Panin Sekuritas

Mencermati riset terbaru Panin Sekuritas, IPO CDIA menarik untuk dicermati investor lantaran memiliki support grup yang kuat (afiliasi grup Prajogo Pangestu) dan mitra strategis yang terkemuka

“Adapun keseluruhan dana IPO CDIA digunakan untuk pembelian kapal hingga modal kerja lainnya,” papar riset Panin, Selasa.

Terlebih lagi, Panin Sekuritas menyebut, valuasi saham IPO cenderung atraktif dan dibawah rata–rata peers dengan EV/EBITDA di 24,9x di 2025 (dengan peers yang mencapai 84,7x).

“Kami melakukan perhitungan dengan menggunakan relative valuation, dengan menggunakan asumsi harga IPO Rp190/saham, EV/EBITDA untuk CDIA sebesar 24,9x di 2025F (peers: 84,7x),” mengutip riset yang dipublikasikan.

CDIA saat ini merupakan perusahaan yang sedang bertumbuh dengan valuasi lebih murah diantara peers menjadikan investasi pada CDIA masih menarik.

“Patut dicermati juga langkah ekspansi yang agresif dan support induk yang kuat juga menjadi katalis positif bagi prospek perusahaan kedepannya.”

*Artikel ini bukan saran atau rekomendasi untuk membeli saham tertentu. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bloomberg Technoz tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin muncul dari keputusan investasi pembaca.*

(fad)

No more pages