Oleh karena itu, panitia seleksi (pansel) akan dibentuk kembali oleh pemerintah melalui Kemenkeu. Katanya, Komisi XI akan segera melakukan komunikasi dengan Menteri Keuangan untuk segera membentuk pansel tiga calon wakil lainnya.
"Karena di sana tiga [calon] berikutnya ini harus segera, supaya LPS tidak terjadi kekosongan kepemimpinan di tingkat komisionernya," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengusulkan dua nama calon untuk menjadi Wakil Ketua LPS periode 2025-2030. Dua nama tersebut adalah Doddy Zulverdi, yang saat ini menjabat sebagai Asisten Gubernur BI sekaligus Kepala Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola BI. Serta, Farid Azhar Nasution yang merupakan anggota Badan Supervisi LPS.
Dalam agenda fit and proper test dengan DPR RI, Doddy menyampaikan visi dan misinya apabila terpilih mengisi posisi Wakil Ketua DK LPS. Dalam paparannya, Doddy mengungkap enam key direction untuk menanggulangi masalah yang dihadapi LPS.
Arah kunci itu dimaksudkan untuk menjawab tiga tantangan utama yang dihadapi LPS, yakni mengoptimalkan fungsi resolusi bank dan kesiapan implementasi Program Restrukturisasi Perbankan (PRP) serta mempersiapkan implementasi fungsi penjaminan polis asuransi.
Lalu, menjaga keselarasan rencana jangka panjang dan program kerja LPS dengan mandat dalam undang-undang. Tantangan ketiga adalah meningkatkan komunikasi dan transparansi untuk menjaga kepercayaan publik kepada LPS.
Sementara itu, Farid menawarkan pengelolaan investasi optimum dengan cara melakukan investasi pada surat berharga negara lainnya. Hal ini, kata dia, bertujuan untuk memitigasi risiko pada saat surat berharga negara (SBN) mengalami tekanan harga.
"Surat berharga itu salah satu juga pengukuran tingkat stabilitas sistem keuangan. Kalau pada saat harganya jatuh itu ada yang support. Sebetulnya LPS berfungsi turut menjaga hal itu dengan cara membeli di pasar sekunder sebagai bagian dari menjaga stabilitas sistem keuangan," katanya dalam fit and proper test DK LPS.
(mef/ros)