"Ini adalah kabar baik bagi Lan dan keluarganya, dan kami sedang menunggu keputusan resmi dari pengadilan," kata pengacaranya, Giang Hong Thanh, kepada Bloomberg News setelah perubahan hukum disetujui.
Kejatuhan pengusaha real estate ini menarik perhatian internasional karena beratnya hukuman dan besarnya jumlah uang yang dikorupsi. Kasus ini paling disorot dalam upaya pemberantasan korupsi Partai Komunis yang berkuasa, yang meringkus puluhan pejabat tinggi dan eksekutif bisnis.
Berdasarkan UU baru, narapidana yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena korupsi atau suap bisa mendapat pengurangan hukuman lebih lanjut jika mereka mengembalikan tiga perempat dari jumlah yang dikorupsi dan telah menjalani setidaknya 12 tahun dari masa hukuman penjara mereka.
Perempuan berusia 68 tahun itu kalah banding atas hukuman mati pada Desember lalu, tetapi pada saat itu diberi tahu bahwa ia bisa terhindar dari eksekusi jika mengembalikan uang yang menurut jaksa berjumlah sekitar US$11 miliar. Lan telah berusaha mengembalikannya, tetapi tidak jelas berapa banyak ganti rugi yang bisa ia bayar.
Lan masih harus mendekam di penjara selama puluhan tahun setelah divonis bersalah dalam persidangan kedua atas tuduhan pencucian uang dan penipuan terkait dengan penerbitan obligasi.
Hukuman penjaranya dikurangi menjadi 30 tahun pada persidangan tersebut melalui banding pada April, setelah awalnya dijatuhi hukuman seumur hidup.
Perubahan pada hukum pidana untuk mengurangi penggunaan hukuman mati dimaksudkan untuk membantu Vietnam memenuhi "persyaratan kerja sama dan perluasan hubungan internasional untuk pembangunan nasional," menurut unggahan di situs web pemerintah.
(bbn)