Untuk komoditas hortikultura, harga bawang merah naik menembus batas atas harga acuan. Secara nasional, komoditas ini dijual dengan harga rata-rata Rp43.439 per kilogram, atau lebih tinggi 4,67% dibandingkan HAP nasional yang berada pada rentang Rp36.500 hingga Rp41.500 per kilogram.
Sementara itu, harga bawang putih bonggol berada di Rp39.222 per kilogram, atau 1,95% lebih rendah dibandingkan HAP nasional yang ditetapkan pada kisaran Rp38.000 hingga Rp40.000 per kilogram.
Cabai merah keriting masih mencatatkan penurunan. Komoditas ini rata-rata secara nasional diperdagangkan di angka Rp42.302 per kilogram, atau lebih rendah 23,09% dari batas atas HAP nasional yang sebesar Rp55.000 per kilogram.
Sebaliknya, cabai rawit merah mulai menunjukkan tren kenaikan. Komoditas ini dijual rata-rata Rp57.507 per kilogram secara nasional, atau 0,89% lebih tinggi dibandingkan HAP nasional yang ditetapkan pada batas atas Rp57.000 per kilogram.
Harga protein hewani tetap stabil dan cenderung lebih rendah dari harga acuan pemerintah. Harga daging ayam ras rata-rata secara nasional sebesar Rp34.339 per kilogram, atau lebih rendah 14,15% dibandingkan HAP nasional sebesar Rp40.000 per kilogram.
Telur ayam ras juga lebih rendah dari acuan, yakni Rp29.133 per kilogram atau turun 2,89% dibandingkan HAP senilai Rp30.000 per kilogram.
Sementara itu, daging sapi murni tercatat rata-rata Rp134.416 per kilogram secara nasional, atau lebih rendah 3,99% dari HAP nasional sebesar Rp140.000 per kilogram.
Harga gula konsumsi rata-rata secara nasional masih di atas harga acuan, yakni Rp18.450 per kilogram, atau lebih tinggi 5,43% dibandingkan HAP Rp17.500 per kilogram.
Minyak goreng curah juga masih dijual di atas HET Minyakita. Komoditas ini mencatatkan rata-rata penjualan sebesar Rp17.282 per liter secara nasional, atau 10,08% lebih tinggi dibandingkan HET sebesar Rp15.700 per liter.
(ell)

































