Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menargetkan total nilai investasi hilirisasi dalam periode 5 tahun ke depan mencapai Rp13.000 triliun.

Sedangkan di tahun 2025, pihaknya menargetkan total nilai investasi hilirisasi mencapai Rp1.900 triliun. Hal tersebut dikatakannya saat penandatangan Nota Kesepahaman antara BKPM dan Pemerintah Kota Batam.

"Kalau boleh saya sharing sedikit, itu mencapai lebih dari Rp13.000 triliun dalam 5 tahun ke depan. Tahun ini kita canangkan untuk mencapai target investasi kurang lebih Rp1.900 triliun," katanya di Kantor pusat Kementerian Investasi/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Selasa (24/6/2025).

Kata Rosan, dalam mencapai hal tersebut kontribusi pemerintah dan Badan Pengusahaan (BP) Batam sangat diperlukan. Hal ini juga berkaitan dengan target pemerintah yang menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh di level 8%.

Dia pun menyebut bahwa Danantara juga siap melakukan kolaborasi dalam mencapai target iklim investasi tersebut.

"Banyak yang harus kita lakukan bersama, terutama bagaimana kita meningkatkan iklim investasi yang menjadi lebih baik. Menciptakan iklim industri yang menjadi lebih baik, lebih terbuka, lebih transparan, dan juga yang paling penting juga lebih cepat," tambahnya.

Diketahui, kontribusi nilai realisasi investasi hilirisasi terhadap keseluruhan meningkat pada kuartal I-2025. Rosan mengatakan total nilai realisasi investasi hilirisasi sebesar Rp136,3 triliun merupakan 29,3% dari total keseluruhan realisasi investasi pada kuartal I-2025.

Padahal, kata Rosan, tren kontribusi investasi dari hilirisasi hanya berada dalam kisaran 23%-24% dalam tiga tahun terakhir. Sekadar catatan, porsi investasi di bidang hilirisasi adalah 23,8% pada 2024 dan 26,5% pada 2023.

Realisasi investasi pada kuartal I-2025 mencapai Rp465,2 triliun. Angka tersebut meningkat 2,7% secara kuartalan atau naik 15,9% secara tahunan. Rosan mengatakan realisasi investasi pada kuartal I-2025 tersebut setara dengan 24,4% dari total target investasi pemerintah sepanjang 2024 senilai Rp1.905,6 triliun.

Sektor dengan realisasi investasi bidang hilirisasi yang terbesar adalah mineral dengan total Rp97,6 triliun pada kuartal I-2025. Perinciannya, nikel Rp47,82 triliun; tembaga Rp17,7 triliun; bauksit Rp12,84 triliun; besi baja Rp12,01 triliun; timah Rp1,53 triliun dan lainnya Rp5,7 triliun. Adapun, komoditas lainnya meliputi pasir silika, emas, perak, kobalt, mangan, batu bara dan aspal buton.

(ain)

No more pages