PPN Batal Naik, Defisit APBN 2025 Berpotensi Melebar hingga 2,7%
Dovana Hasiana
24 June 2025 14:45

Bloomberg Technoz, Jakarta - Lembaga riset ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) memproyeksi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 akan melebar ke level 2,7% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Angka itu lebih tinggi dibanding target 2,53% terhadap PDB dalam APBN 2025. Proyeksi disampaikan oleh AMRO juga lebih tinggi dibandingkan realisasi 2,29% terhadap PDB pada APBN 2024.
AMRO menjelaskan proyeksi pelebaran defisit pada APBN 2025 terjadi karena pemerintah batal untuk menerapkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12% secara umum.
"Cakupan saat ini dari kenaikan tarif PPN berbeda dari rencana awal pemerintah, [sehingga] defisit fiskal diperkirakan akan lebih lebar daripada yang dianggarkan sebelumnya," sebagaimana termaktub dalam laporan AMRO's 2025 Annual Consultation Report on Indonesia Juni 2025, dikutip Selasa (24/6/2025).
Perlu diketahui, pemerintah memang batal untuk menerapkan tarif PPN 12% secara umum. Per 1 Januari 2025, PPN 12% hanya diterapkan untuk barang dan jasa mewah. Sementara, barang dan jasa umum lainnya pada dasarnya tetap dikenakan tarif 11%. Hal ini terjadi karena pemerintah menerapkan besaran dasar pengenaan pajak yang berbeda untuk barang dan jasa mewah dan umum.