Bloomberg Technoz, Jakarta - Andrew Hidayat kembali menjadi sorotan publik setelah berencana membawa PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) melantai di Bursa Efek Indonesia. COIN akan menjadi emiten kripto pertama di BEI, melepas hingga 2,2 miliar saham setara 15% dari modal ditempatkan dengan target dana sekitar Rp231,6 miliar.
Andrew tercatat sebagai pemilik manfaat akhir (ultimate beneficial owner) COIN melalui struktur kepemilikan yang berjenjang. Dia menguasai 55 % saham di PT MMS Group Indonesia (MMSGI) pengendali PT Megah Perkasa Investindo (MPI) yang merupakan pemegang saham utama COIN.
Perjalanan bisnis Andrew melalui MMSGI dimulai sejak 2005, dengan pendirian PT Mitra Maju Sukses (MMS). Berdasarkan keterangan resmi dari situs MMSGI, MMS mulanya sebagai perusahaan perdagangan batu bara yang menjadi pemasok batu bara domestik kepada PLN dan industri lainnya.
Selanjutnya, MMS melebarkan sayap hingga ekspor batubara sejak 2012 dengan membentuk perusahaan PT Mitra Asia Cemerlang (MAC). MMSGI memperluas wilayah operasi domestik ke Kalimantan Timur dan melakukan penjualan untuk pasar domestik hingga ekspor seperti ke India, Cina, Korea Selatan, dan Thailand. Disusul dengan MMSGI mengakuisisi tambang batubara PT Duta Dharma Utama (DDU) sekitar 2014.
Seiring waktu, MMS Group Indonesia berevolusi menjadi konglomerasi multibisnis. Selain pertambangan dan perdagangan batubara, grup ini merambah sektor properti melalui unit MMS Land yang dibentuk pada 2018, yang membangun hotel, apartemen, data center, dan kawasan industri. Jauh sebelum pendirian MMS Land, pada tahun 2015, MMSGI melalui Mitra Asian Properti mengakuisisi sebuah hotel bintang 5 di Legian Bali yang dikelola oleh Pullman, sebuah jaringan hotel Internasional.
Di sektor energi dan teknologi, unit MMS Solution menangani proyek energi bersih seperti pembangkit listrik surya, agrikultur terpadu, dan smelter nikel.
(dhf)