Langkah itu menandai keterlibatan lugas AS dalam perang yang diinisiasi oleh serangan Israel ke Iran pada 13 Juni lalu.
Pasar kini menanti cemas langkah balasan apa yang akan ditempuh oleh Iran setelah serangan AS. Situasi penuh ketidakpastian itu, dengan mulai adanya gangguan di Selat Hormuz, telah memicu arus jual yang besar di pasar portofolio.
Harga minyak melonjak dilatarbelakangi kekhawatiran akan pasokan minyak dunia bila Selat Hormuz yang dilintasi oleh 20% suplai si emas hitam global sampai tak bisa dilewati kapal.
Kejatuhan rupiah hari ini juga berkelindan dengan tekanan jual yang melanda besar-besaran di pasar saham domestik. IHSG tergerus 2,13% sampai pukul 15:12 WIB.
Sementara yield surat utang negara, kebanyakan melejit terutama tenor 5 tahun yang naik 5,7 bps dan 10 tahun yang naik 4,9 bps sampai jelang sore ini.
Arus keluar modal asing ditengarai berlanjut setelah pada pekan lalu nilai outflows dari pasar saham maupun obligasi negara membesar.
(rui)