Logo Bloomberg Technoz

Rempah Labuna Melaju Global Bersama BRI


(Dok. BRI)
(Dok. BRI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah dominasi merek besar dalam industri rempah, nama Labuna—singkatan dari Lada Bubuk Nusantara—menjadi sorotan sebagai produk lokal unggulan yang berhasil menembus pasar nasional dan mulai merambah internasional. Bermula dari Mojokerto, Jawa Timur, Labuna kini mendistribusikan produknya hingga ke Aceh, Sorong, Palu, Samarinda, dan berbagai kota besar di Pulau Jawa.

Didirikan oleh Rudi pada 2017, Labuna lahir dari kejelian melihat peluang lada bubuk kemasan sachet yang belum banyak digarap pelaku lokal. Meski harus bersaing dengan merek mapan, Rudi tetap melangkah dengan semangat inovasi dan pemberdayaan petani. Kini, lini produk Labuna telah berkembang menjadi berbagai rempah lain seperti kunyit, ketumbar, dan bumbu khas Nusantara lainnya.

Transformasi Labuna sebagai UMKM naik kelas tak lepas dari peran PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, melalui program Pengusaha Muda Brilian (PMB) yang diikuti Labuna sejak 2022. Melalui program ini, Labuna mendapat pelatihan, mentoring, dan evaluasi menyeluruh untuk mengembangkan usaha.

“Banyak hal bermanfaat dan membantu yang didapat dari PMB BRI,” ujar Libri Annisa, selaku Marketing Labuna.

Puncak prestasi Labuna tercermin saat berhasil meraih penghargaan Best Expo dalam ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Pengakuan ini membawa Labuna mewakili Indonesia di ajang Food & Hotel Asia (FHA) di Singapura, salah satu pameran industri makanan dan minuman terbesar di Asia.

“Alhamdulillah kami diikutsertakan dalam event FHA oleh BRI, mewakili Indonesian Pavilion, setelah mendapatkan gelar Best Expo pada BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Dari event tersebut kami mendapatkan banyak channel dari potential buyer, baik itu di Asia maupun dari berbagai benua lainnya,” jelas Libri.

Keikutsertaan ini menjadi awal langkah ekspor Labuna sekaligus peluang memperkenalkan rempah Nusantara ke pasar global. Dari segi omzet, Labuna kini mencatat pertumbuhan pesat, dari puluhan juta per bulan menjadi ratusan juta rupiah.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa keberhasilan Labuna menjadi contoh konkret dukungan BRI terhadap UMKM.

“Melalui program seperti Pengusaha Muda Brilian dan BRI UMKM EXPO(RT), BRI menghadirkan ekosistem pemberdayaan yang terintegrasi. Tak hanya pembiayaan, kami juga fokus pada peningkatan kapasitas usaha dan perluasan akses pasar, termasuk pasar global,” ujar Agustya.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan Labuna bukan hanya kisah satu usaha, melainkan bagian dari visi besar membangun ekonomi rakyat yang tangguh.

“Semakin banyak UMKM seperti Labuna yang kami dorong untuk go global, semakin besar pula kontribusi sektor usaha rakyat terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tegasnya.

Melihat potensi besar rempah Nusantara, Labuna berharap program dukungan terhadap petani juga diperkuat. “Jika petani juga diberi program pengembangan oleh BRI, akan ada peningkatan produksi. Ini penting agar keberlanjutan suplai tetap terjaga,” pungkas Libri.

Kisah Labuna membuktikan bahwa dengan kombinasi semangat lokal, dukungan institusi keuangan, dan akses pasar global, UMKM Indonesia mampu tampil sebagai pemain tangguh di pasar dunia.