Logo Bloomberg Technoz

"Aku coba apalah yang aku bisa. Makanya aku coba bikin Google Form, orang ngisi. Yang aku mau tahu sebenarnya berapa banyak [pengikutnya] yang uangnya nyangkut. Apakah orang cuma komen doang, atau memang beneran banyak sekali yang nyangkut gitu," kata Felicia.

Dia mengklaim sudah melakukan analisis dengan secermat mungkin soal profil Akseleran. Namun, menurut dia, tetap ada risiko dan hal-hal tak terduga di luar kendalinya yang bisa saja membuat platform tersebut berujung masalah.

Termasuk saat ini, kata dia, Akseleran mengalami masalah karena memiliki keterbatasan asuransi kredit. Sehingga, ketika asuransi kredit tersebut mencapai batas atau limit; kredit macet berikutnya akan berujung pada gagal bayar.

"Aku ngerti banyak yang kecewa sama aku, marah dan kesal taruh uang di P2P lending yang kesulitan bayar karena nonton videoku di waktu yang lalu," ujar Felicia.

Toh, menurut dia, Akseleran menjadi platform yang bisa dipercaya karena merupakan entitas legal yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Meski, dia pun tak menampik keterbatasan OJK yang tidak memberikan jaminan atas dana yang ditempatkan pengguna.

Selain bukan endorsement, dia pun mengungkap alasannya menyebar kode referal kepada pengikutnya yang mau investasi di Akseleran. Menurut dia, penggunaan kode referal tersebut memberikan keuntungan kepada kedua pihak. 

Pengikut yang menggunakan kode referal tersebut akan diberikan dana awalan sebesari Rp100 ribu di platform Akseleran. Sedangkan Felicia menerima keuntungan 0,5% dari tiap uang yang diinvestasinya pengikutnya di Akseleran.

"Jadi, natural aja sih ya waktu itu ya. Orang nanya investasinya gimana? Aku share di sini [konten medsos], lewat sini, dan dia dapat sesuatu dan memang aku juga dapat sesuatu gitu," ujar dia.

Akseleran adalah platform investasi Fintech P2P Lending yang disebut Felicia pada videonya tahun 2022 sebagai wadah investasi paling aman dengan dana Rp50 juta. Akseleran ia sebut karena diklaim saat itu telah di-backup oleh asuransi, meski dalam video Felicia menyatakan konten TikTok-nya bukan merupakan rekomendasi.

Platform P2P Lending lain yang Felicia sebut lainnya adalah Investree dan KoinWorks. Sekadar catatan, kedua platform pinjaman online ini pun kini sedang dan sempat tersandung masalah gagal bayar dari debiturnya.

Pernyataan Felicia muncul di tengah memanasnya isu gagal bayar di platform P2P lending Akseleran. Sejumlah lender dilaporkan mengalami gagal bayar hingga miliaran rupiah. Mengutip dari media lokal, enam pemberi pinjaman (lender) yang diwakili oleh kantor hukum Badranaya Partnership melaporkan kerugian sebesar Rp1,67 miliar.

Para investor menderita gagal bayar pinjaman yang telah macet selama lebih dari 90 hari, tanpa realisasi klaim asuransi yang sebelumnya dijanjikan. Padahal sebelumnya terdapat skema perlindungan asuransi gagal bayar, yang merupakan bagian dari komitmen Akseleran dan mitra asuransinya.

Janjinya adalah penggantian hingga 99% dari pokok pinjaman dalam waktu maksimal 10 hari kerja setelah klaim diajukan, sebagaimana diterangkan oleh Kuasa Hukum para lender, Sony Hutahaean. PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia merupakan salah satu penyelenggara layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi (LPBBTI) yang telah berizin dan diawasi OJK.

Akseleran sebelumnya menyatakan bahwa platform fintech P2P lending tidak dibebankan atas risiko penjaminan. Akseleran mempertemukan pemberi dan penerima dana secara langsung melalui platform digital, khususnya untuk pembiayaan usaha tahap awal dan UMKM. Meskipun berperan sebagai fasilitator, Akseleran sebut tidak memberikan rekomendasi pendanaan maupun mengelola dana milik pengguna.

(prc/frg)

No more pages