Logo Bloomberg Technoz

Kemenkeu Klaim SBN Masih Diminati meski Kondisi Global Tak Pasti

Merinda Faradianti
19 June 2025 16:30

Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan mengklaim minat investor terhadap surat berharga negara (SBN) tetap tinggi meski sedang dilanda ketidakpastian kondisi global sekarang ini.

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan hal ini merupakan hasil dari dukungan fiskal di Indonesia. Sedangkan di negara lain di dunia, kata dia, justru sedang menunjukkan banyak aliran biaya modal asing yang keluar.

"SBN kita 10 tahun (year to date/ytd) dari Januari sampai sekarang, itu bukan naik suku bunga justru turun. Artinya dari sekian banyak pilihan instrumen negara berkembang yang bisa dipilih oleh investor global, Indonesia mengalami aliran modal masuk dibanding aliran modal keluar," katanya usai acara Economic Update 2025, dikutip Kamis (19/6/2025).

"Di tengah kondisi yang tidak pasti, kita jaga residency-nya," tambahnya.

Febrio menjelaskan, pada kondisi normal, jika imbal hasil obligasi AS atau yield US Treasury tenor 10 tahun naik, maka nilai tukar dolar AS (DXY) juga akan menguat. Namun, fenomena sekarang ini dalam tiga bulan terakhir menunjukkan hal yang berbeda, di mana yield US Treasury tetap naik tapi dolar melemah.