Laporan juga mengungkap, industri manufaktur tetap menjadi sektor yang paling banyak diserang, disusul sektor grosir-ritel, dan layanan profesional termasuk hukum. Serangan paling banyak terdeteksi berasal dari atau menyasar kantor pusat di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Jerman.
Dalam konteks Indonesia, Palo Alto mencatat kerentanan yang tinggi terhadap serangan siber. Data dari BSSN tahun 2024 menunjukkan ada lebih dari 514.000 aktivitas ransomware dari total 330 juta anomali siber yang terdeteksi sepanjang tahun lalu.
Adi Rusli, Country Manager Palo Alto Networks Indonesia, mengingatkan bahwa tren serangan kini mengarah ke target yang lebih spesifik.
"Kelompok ransomware kini beralih dari serangan massal ke serangan yang lebih ditargetkan dan canggih, sehingga menyebabkan kerugian finansial yang lebih serius bagi bisnis. Perlindungan yang efektif memerlukan pendekatan berbasis platform yang memberikan visibilitas jaringan secara menyeluruh untuk memantau trafik dan memblokir aktivitas mencurigakan, serta dipadukan dengan peninjauan keamanan secara berkala, pelatihan untuk para pegawai, dan rencana tanggap ancaman yang solid," jelas Adi.
"Bisnis di Indonesia perlu terus berinvestasi pada teknologi keamanan siber dan membangun fondasi ini dengan peningkatan keamanan yang berkelanjutan serta pemantauan ancaman," sambung dia.
Adapun temuan utama laporan Unit 42 yakni:
- Trik Pemerasan Baru: Pelaku kirim ancaman fisik ke rumah eksekutif, gunakan data palsu.
- Target Industri: Manufaktur tetap sektor paling rentan, disusul ritel dan hukum.
- Ancaman Cloud dan Endpoint: Pelaku gunakan alat untuk melumpuhkan sistem keamanan.
- AI untuk Pemerasan Orang Dalam: Operator Korea Utara gunakan identitas palsu berbasis AI untuk menyusup sebagai pegawai jarak jauh.
- RansomHub: Muncul sebagai varian ransomware paling aktif di Q1 2025.
Palo Alto menyarankan organisasi agar tidak hanya mengandalkan solusi reaktif, tetapi membangun pertahanan berlapis yang mencakup teknologi AI, pelatihan karyawan, serta sistem deteksi dan tanggap ancaman real-time.
(wep)

































