Logo Bloomberg Technoz

Qatar pada Selasa meminta kapal pengangkut gas alam cair (LNG) untuk menunggu di luar selat hingga siap melakukan bongkar muat, di tengah eskalasi kekerasan di kawasan tersebut. Sekitar seperlima dari perdagangan LNG global melintasi jalur laut strategis ini.

“Selat Hormuz terus diawasi ketat karena setiap gangguan terhadap arus perdagangan bisa memicu lonjakan harga yang tidak proporsional — terutama bagi negara-negara yang sangat bergantung pada pasokan LNG dari kawasan itu,” kata Lu Ming Pang, analis senior di Rystad Energy, dalam catatannya.

“Menjaga Selat Hormuz tetap terbuka adalah kepentingan bersama semua negara di Timur Tengah.”

Hingga saat ini, kapal LNG yang berlayar ke selatan dilaporkan masih bisa melintas tanpa hambatan. Namun, 3 kapal tanker yang menuju ke utara tercatat menunggu di luar selat, dan 1 kapal lainnya diperkirakan akan bergabung pada Rabu, berdasarkan data pelacakan kapal Bloomberg.

Harga minyak juga turut menguat sejak Jumat lalu, didorong oleh risiko perdagangan di jalur tersebut.

Analis Citigroup Inc., yang dipimpin oleh Maggie Xueting Lin dan Anthony Yuen, menilai bahwa harga gas Eropa berpotensi mencatatkan penguatan yang relatif lebih tinggi dibanding minyak Brent.

“Itu karena neraca pasar gas alam global saat ini jauh lebih ketat dibanding minyak, serta lonjakan awal harga minyak yang biasanya lebih kuat dibanding gas saat terjadi eskalasi geopolitik — meski keduanya menghadapi risiko gangguan distribusi yang serupa,” tulis mereka.

Kontrak Dutch front-month — acuan harga gas Eropa — naik 1% menjadi €39,69 megawatt per hour pada pukul 09:04 pagi waktu Amsterdam.

(bbn)

No more pages