Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani mengatakan lembaga pengelola investasi negara tersebut bersiap menyuntikan modal hingga mencapai Rp 130 triliun untuk mendanai program 3 juta rumah.

Meski begitu, Rosan menggarisbawahi jika guyuran pendanaan tersebut akan berasal dari sejumlah Bank Himpunan Negara (Himbara) mulai dari Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), hingga Bank Tabungan Negara (BTN).

"Saya sudah bicara dengan sejumlah Bank Himbara dan Syariah untuk memberikan pendaan kepada perumahan yang nanti akan dibangun sampai akhir tahun ini. Kami sudah hitung mencapai Rp130 triliun," ujar Rosan dalam unggahan video wawancara di laman resmi Instagram Menteri PKP Maruarar Sirait (@maruararsirait), dikutip Selasa (17/6/2025).

Rosan juga memastikan sejauh Bank Himbara tersebut juga telah menyatakan kesiapannya, termasuk menyambut baik salah satu program ambisius Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Saat ini, kata dia, tim Danantara bersama dengan otoritas Kementerian PKP juga tengah membahas soal rencana penyuntikan modal, yang juga biaya subsidi rumah murah tersebut.

"Kita sudah komunikasi dengan tim Pak Ara untuk memulai diskusinya. Kita akan terus support," tutur Rosan.

Menteri PKP Maruarar Sirait sebelumnya memang mengatakan jika modal pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat rencananya akan diambil sebagian dari dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) bank BUMN.

Ara, sapaan akrabnya, mengatakan jika hal itu juga telah didiskusikan dengan Presiden Prabowo Subianto, sekaligus mengaku mendapatkan arahan bahwa Danantara akan turut mendukung pembangunan rumah tersebut.

"Kami akan jajaki, kami juga akan mendalami satu-satu dengan perbankan dan dengan bank BUMN, juga dengan bank swasta," katanya saat ditemui di MidPlaza kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).

Meski begitu, Ara belum merinci besaran modal yang akan digelontorkan dalam pembangunan rumah layak huni tersebut. Termasuk mengenai skema hingga bentuk realisasi program itu.

"Nanti pada waktunya kami akan terbuka ke publik, bentuknya seperti apa, berapa angkanya, skema nya seperti apa. Ini baru langkah awal," terangnya.

(ell)

No more pages