Pesawat tersebut sebelumnya juga diterbangkan dari Pangkalan Udara Nevatim, di Negev utara, selama serangan Iran terhadap Israel pada April 2024 lalu.
Perang kedua negara ini pecah usai Israel lebih dulu meluncurkan serangan udara dalam skala besar ke wilayah Iran pada Jumat (13/6/2025) dini hari. Serangan tersebut menyasar fasilitas-fasilitas utama program nuklir Iran serta beberapa kawasan permukiman di ibu kota Teheran.
Kementerian Kesehatan Iran menyebut setidaknya 224 orang tewas, termasuk sejumlah petinggi militer Iran, dan 1.277 orang dirawat di rumah sakit sejak perang berkecamuk. Sebagian besar dari mereka merupakan warga sipil.
Di sisi Israel, serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai setidaknya 380 orang. Rudal-rudal Iran juga merusak sejumlah bangunan dan membakar infrastruktur negara Yahudi itu, termasuk area di sekitar kilang minyak di Haifa.
(ros)