Bloomberg Technoz, Jakarta - Rusia tengah bersiap meluncurkan aplikasi berbagai pesan yang dikendalikan pemerintah, yang secara informal dijuluki "Vlad’s App" untuk menggantikan platform asing seperti WhatsApp, Telegram, dan X-Chat milik Elon Musk.
Inisiatif ini semakin dekat menjadi kenyataan setelah Duma Negara—majelis rendah parlemen Rusia—menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang memungkinkan pembentukan aplikasi tersebut. RUU itu kini menunggu pengesahan akhir dari majelis tinggi dan Presiden Vladimir Putin.
Lebih dari sekadar platform perpesanan, Vlad’s App dirancang sebagai super app ala Rusia. Aplikasi ini dilaporkan akan terhubung langsung dengan berbagai layanan digital pemerintah seperti Gosuslugi, portal resmi layanan publik Rusia, sebagaimana mengutip dari Mashable, Senin (16/6/2025).
Pengguna diklaim dapat mengakses fitur; verifikasi identitas digital; pembayaran dan kontrak elektronik; tanda tangan dokumen resmi; hingga layanan pendidikan dan administrasi publik.
Pemerintah Rusia menyebut fitur-fitur ini hanya bisa digunakan dengan persetujuan pengguna, namun banyak pihak mempertanyakan transparansi dan keamanan data pribadi yang disimpan dan dikelola oleh negara.
Sebagai bagian dari strategi peluncuran, pemerintah Rusia diperkirakan akan memblokir aplikasi asing populer, seperti WhatsApp dan Telegram, guna mendorong adopsi Vlad's App secara luas di dalam negeri.
Model ini mirip dengan pendekatan internet tertutup yang diterapkan China, di mana platform lokal mendominasi dan akses ke aplikasi luar sangat dibatasi.
Langkah Rusia menuai kecaman dari kelompok-kelompok hak digital dan organisasi HAM internasional, yang menilai Vlad's App berpotensi menjadi alat pengawasan massal dan penyensoran negara.
Kekhawatiran utama mencakup pemantauan percakapan pribadi, kontrol terhadap arus informasi, serta pembatasan interaksi dengan dunia luar secara daring.
Jika disahkan, peluncuran Vlad’s App akan menjadi tonggak baru dalam upaya Rusia membentuk ekosistem internet nasional yang lebih tertutup dan dikendalikan negara—sebuah langkah yang dinilai dapat mengubah lanskap digital Rusia secara drastis, serta memperluas jarak antara Rusia dan internet global yang terbuka.
(prc/wep)