Sebagai bagian dari strategi peluncuran, pemerintah Rusia diperkirakan akan memblokir aplikasi asing populer, seperti WhatsApp dan Telegram, guna mendorong adopsi Vlad's App secara luas di dalam negeri.
Model ini mirip dengan pendekatan internet tertutup yang diterapkan China, di mana platform lokal mendominasi dan akses ke aplikasi luar sangat dibatasi.
Langkah Rusia menuai kecaman dari kelompok-kelompok hak digital dan organisasi HAM internasional, yang menilai Vlad's App berpotensi menjadi alat pengawasan massal dan penyensoran negara.
Kekhawatiran utama mencakup pemantauan percakapan pribadi, kontrol terhadap arus informasi, serta pembatasan interaksi dengan dunia luar secara daring.
Jika disahkan, peluncuran Vlad’s App akan menjadi tonggak baru dalam upaya Rusia membentuk ekosistem internet nasional yang lebih tertutup dan dikendalikan negara—sebuah langkah yang dinilai dapat mengubah lanskap digital Rusia secara drastis, serta memperluas jarak antara Rusia dan internet global yang terbuka.
(prc/wep)

































