Logo Bloomberg Technoz

Menurut laporan media lokal, ledakan terdengar di Teheran. Iran sebelumnya telah berjanji akan membalas setiap serangan yang dilancarkan terhadap Republik Islam itu.

Menteri Pertahanan Israel mengumumkan keadaan darurat khusus akibat "serangan pencegahan" Israel terhadap Iran. Katz menjelaskan bahwa Israel mengantisipasi serangan balasan dengan menggunakan pesawat nirawak dan rudal.

Emas adalah aset yang dipandang aman (safe haven asset). Dalam situasi yang tegang, penuh guncangan, emas cenderung menjadi pilihan pelaku pasar.

Analisis Teknikal

Harga emas pun menuju penguatan secara mingguan. Dalam seminggu terakhir, harga sudah naik lebih dari 3%.

Lantas bagaimana perkiraan harga emas untuk pekan ini? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas berada di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 69. 

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI emas sudah hampir menyentuh 70, ambang batas jenuh beli (overbought).

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 32. Menghuni area jual (short) yang cukup kuat.

Oleh karena itu, ada kemungkinan harga emas bisa turun minggu depan. Maklum, kenaikannya sudah lumayan tinggi. 

Tentu akan datang saatnya di mana investor tergoda untuk mencairkan keuntungan. Saat itu terjadi, maka emas akan terserang tekanan jual sehingga harganya turun.

Cermati pivot point di US$ 3.334/troy ons. Dari sini, ada risiko harga emas akan menguji target support di US$ 3.315/troy ons yang menjadi Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 3.302/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 3.442/troy ons. Penembusan di titik ini bisa mengatrol harga emas ke arah US$ 3.449/troy ons.

Target paling optimistis ada di US$ 3.493/troy ons.

(aji)

No more pages