Menurut dia, khusus Teluk Jakarta, proyek tersebut akan mendapat pendanaan patungan antara Pemerintah Pusat dan Pemda DKI Jakarta. "Alhamdulillah. Karena APBD-nya DKI sangat besar. Jadi saya bilang DKI harus urunan, pemerintah pusat urunan. Jadi, kalau US$8 miliar, katakanlah delapan tahun, berarti US$1 miliar per tahun,” ungkap Prabowo.
Dia juga membuka peluang bagi perusahaan swasta untuk turut berinvestasi dalam pembangunan tanggul laut raksasa tersebut. Namun, Prabowo menegaskan akan memulai pembangunan proyek tersebut dalam waktu dekat, tanpa menunggu masuk atau tidaknya investor swasta atau asing dalam proyek itu.
“Kita terbuka, perusahaan-perusahaan dari Tiongkok, dari Jepang, dari Korea, Eropa, Timur-Tengah yang mau ikut silahkan. Tapi, kita tidak tunggu, kita akan gunakan kekuatan kita sendiri,” kata dia.
“Prioritas kita adalah DKI dan Semarang. Di Semarang, Pekalongan, Brebes air itu sudah mengancam kehidupan rakyat kita. Harus segera!"
(azr/frg)
































